Kampanye di Ponpres, Begini Reaksi Menag
Rabu, 17 Oktober 2018 – 12:20 WIB
Misalnya memberikan pemahaman bahwa menggunakan hak pilih itu penting dibandingkan tidak menggunakan sama sekali. Golput itu pilihan yang sama sekali tidak memberikan kontribusi bagi kemajuan bangsa dan negara karena proses demokrasi itu perlu ditopang dengan penggunaan hak pilih.
"Itu bicara politik sebenarnya, tapi politik dalam pengertian yang luas. Tapi kalau sudah bicara pilih partai ini, jangan pilih partai yang itu, pilih calon ini, jangan itu, itu sudah masuk wilayah politik praktis yang mestinya dihindari oleh setiap pendidik di lembaga pendidikan," tandasnya.(fat/jpnn)
Belakangan beredar larangan agar ponpes tidak dijadikan ajang untuk kampanye politik.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
BERITA TERKAIT
- Hakim Ungkap Mantan Menteri Agama Lukman Terima Uang Rp 70 Juta
- Pernyataan Terbaru Menag Tentang Pendidikan Agama Islam
- Menteri Lukman Kembali Pimpin Amirul Hajj 2019
- Aceh Mau Melegalkan Poligami, Menag Lukman: Selama Ini Enggak Legal?
- Hari Pertama Kerja, Menag dan Pegawainya Makan Lontong Sayur
- Penetapan 1 Syawal 5 Juni, DPR: Ini Suatu Prestasi Baik, Semoga Dilanjutkan