Kampanye Dinilai Hanya Berisi Propaganda

jpnn.com - JAKARTA - Sejumlah aktivis yang mengatasnamakan Gerakan Dekrit Rakyat Indonesia, mendatangi Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU). Mereka menemui Komisioner KPU guna menyampaikan tiga butir seruan rakyat terkait pelaksanaan pemilu.
Menurut salah seorang perwakilan aktivis, Direktur Lingkar Madani Indonesia (Lima), Ray Rangkuti, dekrit rakyat untuk kedaulatan Indonesia lahir karena dalam tahapan kampanye partai politik peserta Pemilu tahun 2014 yang tengah berlangsung, publik hanya disuguhi dengan isu-isu yang tidak substantif.
“Kita hanya disuguhi informasi naik turunnya elektabilitas bakal calon presiden. Minim bacaan kita apa yang ada di setiap kepala orang yang sudah mendeklarasikan dirinya sebagai capres (calon presiden),” ujarnya di gedung KPU, Jakarta, Selasa (18/3).
Ray menegaskan dekrit rakyat untuk kedaulatan Indonesia yang terdiri dari tiga butir itu dapat dituntaskan oleh calon presiden terpilih nantinya. Dekrit tersebut, kata Ray, dapat menjadi acuan bagi masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya dalam pemilu anggota DPR, DPD dan DPRD dan pemilu Presiden dan Wakil Presiden.
Setelah berdialog dengan Ketua KPU, Husni Kamil Manik dan Komisioner KPU Ferry Kurnia Rizkiyansyah, para aktivis kemudian membacakan dekrit rakyat dan menyerahkannya ke komisioner KPU untuk diteruskan ke seluruh peserta pemilu.
Adapun isi dekrit tersebut yaitu, bahwa penyelenggaraan Pemilu 2014 harus meneguhkan cita-cita kemerdekaan RI untuk menegakkan kedaulatan bangsa.
Dihentikannya seluruh kampanye dan propaganda yang menyesatkan oleh partai politik dan calon presiden. Dan memerintahkan kepada partai-partai politik, calon anggota legislatif, serta calon presiden, dalam rangka pelaksanaan Pemilu tahun 2014 untuk menyampaikan program-program politik yang terukur dalam lima tahun kekuasaannya dan sungguh-sungguh mengembalikan kedaulatan bangsa.(gir/jpnn)
JAKARTA - Sejumlah aktivis yang mengatasnamakan Gerakan Dekrit Rakyat Indonesia, mendatangi Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU). Mereka menemui Komisioner
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Eks Kapolres Ngada AKBP Fajar Jadi Anomali, Hinca Pertanyakan Sistem Rekrutmen Polri
- Dukung Revisi UU TNI, Jenderal Agus: Disesuaikan dengan Permasalahan
- Satgas Cartenz Ungkap Kasus Penyelundupan Senjata, Legislator Komisi I Bilang Begini
- PSI Paling Dekat dengan Jokowi, Wajar Mengadopsi Partai Super Tbk
- Audiensi dengan Penulis Perempuan, Ibas Sampaikan Menulis Bisa Membentuk Peradaban
- PSI Adopsi Ide Partai Super Tbk Jokowi, Ini Kata Pakar soal Dampaknya