Kampanye Konvensi, Anies Baswedan Keliling Jawa

jpnn.com - JAKARTA - Bakal calon presiden (capres) Partai Demokrat, Anies Baswedan mulai bergerak mengkampanyekan dirinya. Rektor Universitas Paramadina ini akan berkeliling Pulau Jawa dalam tur politik yang dinamakan '3.000 Km Nyalakan Harapan'.
Menurut Anies, kampanyenya tersebut bukanlah yang pertama dilakukan. Sebelumnya, ia telah melakukan tur ke wilayah Sulawesi dan Sumatera.
"Setelah di Sulawesi dan Sumatera, sekarang saya melakukan tur di Pulau Jawa," kata Anies dalam jumpa pers di kantor Sekretariat Relawan Turun Tangan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (19/12).
Tur kampanye Anies di Pulau Jawa akan memakan waktu lima hari, pada 20-25 Desember 2013. Wilayah yang akan didatangi antara lain Bandung, Tasikmalaya, Tegal, Pekalongan, Yogyakarta, Ponorogo, Kediri, Surabaya, Jombang, dan Rembang.
Anies menuturkan, rombongannya hanya terdiri dari dua bus. Seperti bakal capres lainnya, penggagas gerakan Indonesia Mengajar ini bakal terpampang di badan bus. Ia mengakui bahwa hal tersebut untuk memperkenalkan sosoknya kepada masyarakat.
"Nanti dipasang foto saya. Awalnya saya nggak mau ada fotonya, tapi banyak yang nggak kenal muka saya juga sebenarnya," ujarnya
Seperti diketahui, konvensi capres Partai Demokrat diikuti oleh 11 peserta. Bulan Desember ini, Komite Konvensi akan melakukan survei untuk mengukur popularitas dan elektabilitas 11 peserta konvensi. (dil/jpnn)
JAKARTA - Bakal calon presiden (capres) Partai Demokrat, Anies Baswedan mulai bergerak mengkampanyekan dirinya. Rektor Universitas Paramadina ini
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Tom Lembong Kecewa atas Dakwaan, Pertanyakan Dasar Perhitungan Kerugian Negara
- Dukung Ketahanan Pangan, Polisi dan SRPO Tanam Jagung di Dumai
- SPP UPms III: Pertamina Telah Berkomitmen Jalankan Perintah Negara
- KPK Ungkap Aliran Uang Direktur Summarecon ke Pejabat Pajak soal Gratifikasi Rp21,5 M
- Menko Airlangga Bertemu Menteri Lombard di Prancis, Bahas Kerja Sama Perdagangan, Investasi, & Energi
- Pakar Soroti Tantangan Transisi Energi di Asia Tenggara, Stabilitas Kebijakan Jadi Kunci