Kampanye Negatif Jungkalkan Penjualan Industri Minuman

jpnn.com, JAKARTA - Pengusaha minuman ringan kemasan mengeluhkan lesunya penjualan minuman ringan pada kuartal pertama 2017.
Selain karena rendahnya daya beli, penurunan penjualan disebabkan sejumlah tudingan negatif soal minuman soda dan berpemanis.
Ketua Asosiasi Industri Minuman Ringan (Asrim) Triyono Pridjosoesilo mengatakan, hal itu menjadi penyebab kedua penjualan.
Pada kuartal pertama 2017, penjualan industri minuman ringan minus 3-4 persen.
''Penyebabnya berita atau kampanye-kampanye negatif, seperti berita gula di minuman ringan jadi penyebab utama diabetes. Padahal, faktanya peranan makanan dan minuman siap saji itu kecil ketimbang makanan rumah tangga seperti beras,'' ujar Triyono.
Selain tudingan negatif, lanjutnya, banyak beredar informasi keliru yang membuat penjualan minuman ringan turun.
''Kopi siap saji seduh dalam kemasan informasinya kopinya sedikit, padahal itu tidak tepat. Kopi diproses makanya dari warna yang berubah,'' imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Industri Minuman, Hasil Tembakau, dan Bahan Penyegar Kementerian Perindustrian Willem Petrus Riwu menuturkan, informasi-informasi negatif tersebut cukup memukul industri minuman ringan di saat daya beli masyarakat sedang melemah.
Pengusaha minuman ringan kemasan mengeluhkan lesunya penjualan minuman ringan pada kuartal pertama 2017.
- Peringatan Hari Bumi 2025, PalmCo Atur Strategi untuk Percepat Net Zero Emisi
- Antisipasi Dampak Tarif Resiprokal AS, Bea Cukai Jaring Masukan Pelaku Usaha Lewat CVC
- Grinviro Hadirkan Solusi Pengolahan Air Limbah Industri Berkelanjutan di Inatex 2025
- Reklasifikasi Mitra Jadi Karyawan Bakal Jadi Bumerang Bagi Industri Mobilitas
- IJMI Sebut Pekerja Sawit Indonesia Rawan Dieksploitasi
- Genjot Ekspor, Bea Cukai Beri Izin Kawasan Berikat kepada Produsen Tas di Jepara