Kampanye Stop Kelaparan Melalui Produk Piring
Kamis, 27 Agustus 2009 – 06:58 WIB
Nilai inovasi dan kreativitas Wismaya dkk berhasil meraup angka 29, dengan rentang nilai 21?35. Nilai costing 28 dengan rentang nilai 19-30, nilai market research and marketing 28, dan communication mendapat skor 30 dengan rentang nilai 20?33. Total skor tim Indonesia 115 poin. Dengan perolehan nilai itu, Indonesia berhasil menghadang laju juara bertahan Selandia Baru.
Tim Merah Putih juga mengalahkan Amerika, Jerman, Australia, Skotlandia, dan Jepang. Indonesia menjadi negara Asia pertama yang mampu menyabet juara sejak GEC diluncurkan pada 2002. Saat menerima penghargaan kemarin, enam siswa itu kembali mempresentasikan rencana bisnisnya di hadapan undangan yang sebagian besar investor.
Presiden Direktur PT Gajah Tunggal Tbk menyatakan tertarik berinvestasi ke produk yang dipamerkan para siswa tersebut. Dia juga memberikan ucapan selamat kepada mereka. Rizky merasa bangga atas keberhasilan timnya. Apalagi persiapan mereka amat singkat. "Hanya satu hari," seru mereka hampir serentak. "Sempat buntu juga sih. Untung, Firas punya ide mengampanyekan kelaparan lewat piring," lanjut Rizky.
Meski semula tidak saling kenal, mereka berenam langsung cepat akrab. Apalagi mereka hanya diberi waktu 24 jam untuk mengirim konsep dan rencana bisnis kepada panitia. Yang membanggakan, mereka bakal mendapat beasiswa serta bebas memilih jurusan dan masuk Universitas Indonesia tanpa tes. "Kami senang sekali karena bisa menang lomba internasional mengalahkan negara-negara besar," ucap Lita Gunawan. (*/cfu)
Putra-putri terbaik Indonesia berhasil menjuarai beberapa lomba science tingkat internasional. Kali ini enam siswa menjuarai Global Enterprise Challenge
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408