Kampanye Tatap Muka Masih jadi Favorit di Pilkada 2020
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Mochammad Afifuddin mengungkap bahwa mayoritas kampanye Pilkada 2020 masih banyak dilakukan dengan metode pertemuan langsung.
Hal ini diketahui Bawaslu setelah melakukan pemantauan selama tiga hari tahapan kampanye Pilkada 2020.
"Mayoritas pilihan pasangan calon dan tim kampanye, masih menggunakan kampanye dalam bentuk pertemuan langsung yang membutuhkan protokol kesehatan. Pilihan kampanye ini juga berpotensi adanya penyebaran Covid-19," kata Afifuddin, Kamis (1/10).
Mengacu data Bawaslu, kata Afifuddin, selama tahapan kampanye terdapat 582 kegiatan di 187 kabupaten dan kota.
Bentuknya mulai pertemuan terbatas atau tatap muka sebanyak 250 kegiatan atau 43 persen, penyebaran bahan kampanye sebanyak 128 kegiatan atau 22 persen, dan pemasangan alat peraga sebanyak 99 kegiatan atau 17 persen.
"Kemudian kampanye media sosial sebanyak 64 kegiatan atau 11 persen dan kampanye dalam jaringan sebanyak 41 kegiatan," tutur Afifuddin.
Selanjutnya, kata Afifuddin, hasil pemantauan Bawaslu juga menyatakan selama tahapan kampanye Pilkada 2020, terjadi pelanggaran protokol kesehatan di 35 kabupaten atau kota.
Beberapa kampanye yang melanggar protokol kesehatan itu misalnya terjadi di Pilkada Kota Depok, Trenggalek, Mojokerto, Ketapang, Bontang, Supiori, Bulukumba, Pasangkayu, Makassar, dan Solok Selatan.
Afifuddin mengatakan pilihan kampanye tatap muka banyak dilakukan. Hal ini berpotensi terhadap penularan Covid-19.
- Bawaslu Sempat Dapati Pemilih Coblos 2 Surat Suara Pilkada di Cianjur
- Bawaslu Terima 1.500 Aduan Dugaan Pelanggaran Pilkada 2024
- Banyak Banget, Bawaslu Terima Ribuan Pengaduan Terkait Pilkada 2024
- Di Hadapan Anggota DPD, Bawaslu Ungkap Temuan 22 Masalah di Pilkada Serentak 2024
- Warga Jakarta Utara Lapor ke Bawaslu Gegara Tidak Dapat Undangan C6
- Warga Jaktim Datangi Bawaslu, Minta Pengusutan di TPS 28 Pinang Ranti