Kampoeng Ramadan Jogokariyan, Ikon Jogjakarta di Bulan Suci

Datangkan Imam dari Palestina, Satu Rakaat Baca Satu Juz

Kampoeng Ramadan Jogokariyan, Ikon Jogjakarta di Bulan Suci
Kampoeng Ramadan Jogokariyan, Ikon Jogjakarta di Bulan Suci

Kampung Jogokariyan berada di kawasan Jogjakarta Selatan. Wilayahnya berbatasan dengan Kampung Krapyak yang terkenal dengan Ponpes Al-Munawwir. Kampung itu juga berdekatan dengan Kampung ’’turis’’ Prawirotaman serta Kampung Muhammadiyah Karangkajen. Di sebelah timur, ada jalan menuju kawasan wisata Pantai Parangtritis dan makam raja-raja Mataram di Imogiri.

Kampoeng Ramadan Jogokariyan (KRJ) dirintis sejak tujuh tahun lalu. ”Awalnya, kami ingin memberdayakan para pedagang makanan di sekitar masjid. Soalnya, kalau bulan puasa, mereka tidak bisa berdagang,” kata Sekretaris Takmir Masjid Jogokariyan Ismail.

Awalnya, kata Ismail, diselenggarakan pasar sore di sekitar kompleks Masjid Jogokariyan. Tujuannya mewadahi para pedagang agar tetap bisa mencari nafkah sembari menjaga kekhusyukan bulan puasa. Tetapi, dari tahun ke tahun, jumlah pedagang bertambah dan akhirnya berjajar di jalan sepanjang 1 kilometer itu.

Untuk berjualan di tempat tersebut, para pedagang tidak dipungut biaya. Hanya beberapa produk yang sudah memiliki ”nama” yang diminta kontribusi. Untuk biaya operasi, pengelola mendapatkan dana dari sumbangan warga, sponsor, dan dukungan APBD Kota Jogjakarta. ”Bagi Pemkot Jogja, Kampoeng Ramadan Jogokariyan dinilai dapat mendukung pariwisata,” kata Ismail.

Jogjakarta memiliki ikon selama Ramadan. Yakni, Kampoeng Ramadan Jogokariyan (KRJ) yang menjadi pusat kegiatan warga selama bulan suci ini. Untuk

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News