Kampoeng Ramadan Jogokariyan, Ikon Jogjakarta di Bulan Suci
Datangkan Imam dari Palestina, Satu Rakaat Baca Satu Juz
Minggu, 14 Agustus 2011 – 08:08 WIB
Oleh karena itu, tema yang diangkat dalam KRJ tahun ini dirasa cocok, yakni Kepahlawanan dan Persaudaraan. Meski KRJ berlangsung sebulan penuh, warga kampung yang nonmuslim tidak merasa terganggu. Bahkan, mereka dengan senang hati ikut menyemarakkan. ”Justru ini yang menjadi pembuktian bahwa warga di sini rukun,” tutur bapak dua anak itu.
Selain itu, untuk memeriahkan KRJ, panitia mendatangkan imam salat Tarawih dari Palestina. Yakni, Syekh Dr Adnan Hasan bin Husein. Selain memimpin Tarawih, syekh yang hafal Alquran 30 juz itu didaulat memberi ceramah. ”Saat diimami Syekh Adnan, tarawihnya lama. Soalnya, tiap rakaat bacaannya 1 juz,” tambahnya.
Meski bisa membuat lutut bergetar, itu tidak menyurutkan niat jamaah untuk mengikuti Tarawih di Masjid Jogokariyan. Menurut cerita Ismail, itu disebabkan Dr Adnan membacakan ayat-ayat Alquran dengan sangat bagus. ”Rasane adem neng ati. Dadi ora kroso kesel (Rasanya nyaman di hati. Jadi tidak terasa capek, Red),’’ kata Ismail.
Bacaan ayat suci Alquran yang dilagukan Dr Adnan membuat Kampung Jogokariyan memiliki suasana layaknya Makkah. Bahkan, jamaah kadang menangis saat menyimak bacaannya. Ketika ceramah, Dr Adnan lebih banyak menyerukan toleransi dan mengajak umat untuk berbuat kebaikan.
Jogjakarta memiliki ikon selama Ramadan. Yakni, Kampoeng Ramadan Jogokariyan (KRJ) yang menjadi pusat kegiatan warga selama bulan suci ini. Untuk
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408