Kampoeng Ramadan Jogokariyan, Ikon Jogjakarta di Bulan Suci

Datangkan Imam dari Palestina, Satu Rakaat Baca Satu Juz

Kampoeng Ramadan Jogokariyan, Ikon Jogjakarta di Bulan Suci
Kampoeng Ramadan Jogokariyan, Ikon Jogjakarta di Bulan Suci

Oleh karena itu, tema yang diangkat dalam KRJ tahun ini dirasa cocok, yakni Kepahlawanan dan Persaudaraan. Meski KRJ berlangsung sebulan penuh, warga kampung yang nonmuslim tidak merasa terganggu. Bahkan, mereka dengan senang hati ikut menyemarakkan. ”Justru ini yang menjadi pembuktian bahwa warga di sini rukun,” tutur bapak dua anak itu.

Selain itu, untuk memeriahkan KRJ, panitia mendatangkan imam salat Tarawih dari Palestina. Yakni, Syekh Dr Adnan Hasan bin Husein. Selain memimpin Tarawih, syekh yang hafal Alquran 30 juz itu didaulat memberi ceramah. ”Saat diimami Syekh Adnan, tarawihnya lama. Soalnya, tiap rakaat bacaannya 1 juz,” tambahnya.

Meski bisa membuat lutut bergetar, itu tidak menyurutkan niat jamaah untuk mengikuti Tarawih di Masjid Jogokariyan. Menurut cerita Ismail, itu disebabkan Dr Adnan membacakan ayat-ayat Alquran dengan sangat bagus. ”Rasane adem neng ati. Dadi ora kroso kesel (Rasanya nyaman di hati. Jadi tidak terasa capek, Red),’’ kata Ismail.

Bacaan ayat suci Alquran yang dilagukan Dr Adnan membuat Kampung Jogokariyan memiliki suasana layaknya Makkah. Bahkan, jamaah kadang menangis saat menyimak bacaannya. Ketika ceramah, Dr Adnan lebih banyak menyerukan toleransi dan mengajak umat untuk berbuat kebaikan.

Jogjakarta memiliki ikon selama Ramadan. Yakni, Kampoeng Ramadan Jogokariyan (KRJ) yang menjadi pusat kegiatan warga selama bulan suci ini. Untuk

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News