Kampung-Kampung yang Penduduknya Banyak Menikah Siri (1)
Jadi 'Pelaku', Pak RT Tak Takut Masuk Penjara
Rabu, 24 Februari 2010 – 00:41 WIB
"Saat ini, banyak anak di Sinarancang yang belum punya akta kelahiran karena pengurusannya terganjal syarat mutlak, yakni buku nikah kedua orang tua," tambahnya.
Kisah tentang pentingnya akta kelahiran itu juga dituturkan Rusmadi, warga Sinarancang. Dia menceritakan, suatu ketika kakaknya yang bernama Tasma ingin menyekolahkan anaknya ke sebuah SMK di Mundu. "Karena syarat masuk ke SMK itu harus menyertakan akta kelahiran, kakak saya sampai harus menikah ulang agar mendapat buku nikah. Saat itu, biaya menikah ulang mencapai Rp 600 ribu," ujarnya. "Selanjutnya, buku nikah itu digunakan mengurus akta kelahiran anaknya," imbuhnya.
Caca menambahkan, sebenarnya dirinya pernah mengusulkan kepada KUA di Kecamatan Mundu agar mengadakan nikah masal, khusus bagi warga yang belum mencatatkan pernikahannya. Tapi, saat itu dia mendapat jawaban mengecewakan. Alasannya, belum ada anggaran. "Saya kasihan kepada anak-anak di desa kami. Kalau orang tuanya tak punya buku nikah, problemnya bukan hanya tak bisa sekolah. Tapi, juga tak bisa melamar kerja," katanya.
Menanggapi adanya RUU yang akan memidanakan para pelaku nikah siri, Caca mempertanyakan apakah aturan tersebut juga berlaku bagi pelaku nikah siri yang menikah sebelum ada RUU. "Kalau menikah siri sebelum UU berlaku, lalu dipidana, itu jelas tidak adil," tegasnya.
Ada beberapa kampung atau desa yang sebagian besar penduduknya menikah siri hingga bertahun-tahun dan beranak-pinak. Bagaimana kelak jika RUU yang
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408