Kampung Kreatif, Sulap Popok Jadi Kompos
''Le Petit Jardin Dans les temps Gemol du Village." Kalimat bahasa Prancis itu terpampang besar di jalan kampung selebar 4 meter. Artinya, Taman Kecil di Kampung Gemol.
Tulisan tersebut sengaja jadi kata sambutan saat ada turis yang lewat. Memang, beberapa kali warga negara asing (WNA) yang singgah di Kampung Gemol adalah orang Eropa.
Priyo Sanyoto, sang ketua RT, mengatakan bahwa bantaran kali di sepanjang Jalan Gemol Kali dulunya dipenuhi ban bekas.
Bahkan, mobil bekas yang karatan pun sering berada di situ. Belum lagi tumpukan sampah di sungai yang membuat pedih mata.
Untuk mengurangi sampah tersebut, Priyo bersama warga memakai ban bekas tersebut untuk pot tanaman.
Berawal dari itu, warga makin semangat menggiatkan program-program lingkungan.
Salah satunya mengolah popok bekas yang banyak ditemukan di aliran Kali Keramat.
Popok tersebut diambil dari sungai. Lalu, isi popok dikeluarkan. Nah, isi popok berupa gel itu lalu dicampur dengan tanah dan diberi larutan E4.
Warga mengolah popok bekas yang banyak ditemukan di aliran Kali Keramat
- Luncurkan Program Sedekah Kompos, Pemkot Berharap Masyarakat Tangerang Terpacu Memilah Sampah Rumah
- Ternyata Ini Alasannya Pertamina Latih Kelompok Kenari Olah Limbah Pertanian jadi Kompos
- Pertamina Ajari Petani di Balikpapan Olah Limbah Tanaman Hortikultura jadi Kompos Organik
- Mak Ganjar Gelar Pelatihan Pembuatan Pupuk Kompos & Bagi-Bagi Bibit Cabai
- Pupuk Kaltim Menggelar Pelatihan Membuat Kompos Pakai Biodex
- Ini Manfaat Kompos Jerami: Memperbaiki Kondisi Tanah