Kampung Madras, Little India Penuh Keharmonisan di Medan

Tokoh yang aktif di Forum Komunikasi Lembaga Adat Kota Medan itu menyebut Kampung Madras itu tidak hanya dihuni penganut Hindu, melainkan juga ada pemeluk Sikh dan muslim. Semua hidup rukun dan berdampingan di Kampung Madras.
Kampung Madras pun tidak hanya memiliki Kuil Shri Mariamman dan gurdwara, tetapi punya masjid. Namanya Masjid Ghaudiyah yang dibangun di atas tanah pemberian Sultan Mahmud Al Rasyid.
Sekarang tempat ibadah umat Islam itu dikelola oleh The South Indian Moslem Mosque and Walfare Committe atau Yayasan Muslim India Selatan. Sebutan Ghaudiyah diambil dari nama perkampungan di Iran yang mayoritas warganya muslim keturunan India.
Matha menegaskan toleransi di Kampung Madras sangat tinggi. Mereka juga saling membantu dalam perayaan acara keagamaan yang digelar oleh sesama warga India.
Sebagai contohnya ialah ketika umat Hindu merayakan Dipawali, penganut Islam dan Sikh di Kampung Madras membantu pelaksanaan festival cahaya tersebut.
Demikian juga ketika muslim di Kampung Madras menggelar kegiatan keagamaan Islam, seperti Idulfitri atau Iduladha, warga yang beragama Hindu maupun Sikh ikut membantu.
"Jadi, toleransi dan keberagaman sudah ditanamkan sejak dahulu oleh para leluhur kami," kata Matha.
Salah satu pengurus Yayasan Muslim India Selatan Said Akbar mengatakan ikatan persaudaraan di Kampung Madras sangat kuat.
Toleransi di Kampung Madras sangat tinggi. Kampung Madras pun tidak hanya memiliki Kuil Shri Mariamman dan gurdwara, tetapi punya masjid.
- Pacar Minta Dinikahi, Edi Kesal, Nyawa Kekasih Melayang
- RUU TNI Disetujui DPR, Warga Medan Langsung Berbagi Takjil
- Senator Lalita Buka Puasa Bersama Masyarakat Nelayan, Tekankan Toleransi
- Bobby Nasution Batal Hadiri Pisah Sambut Walkot Medan, Gerindra: Jangan Dibesar-besarkan
- Kapolda Sumut & Ketua Bhayangkari Jenguk Bocah Korban Penganiayaan Asal Nias Selatan
- Kapolda Sumut Bantu Pengobatan Bocah Perempuan Korban Penganiayaan di Nias Selatan