Kampung Pandean IV Surabaya yang Dinyatakan sebagai Tempat Kelahiran Soekarno
Bangunan Rumah Masih Asli, Pemilik Siap Pindah
Selasa, 07 Juni 2011 – 08:08 WIB

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan beberapa fungsionaris PDIP Surabaya mengunjungi rumah tempat kelahiran Bung Karno di Kampung Pandean IV Nomor 40, Surabaya, Senin (6/7). Foto : Dhimas Ginanjar/Jawa Pos
Wajar jika dia tidak tahu banyak. Sebab, Jamillah mengaku baru menghuni rumah tersebut sejak 1990. Dia tidak tahu pasti siapa keluarga sebelumnya. Sebelum dibeli Jamillah, rumah itu ditinggali satu keluarga. "Sebelumnya lagi, katanya untuk percetakan," imbuh Jamillah.
Dia menyatakan, bangunan rumah tersebut masih asli. Artinya, sejak dibeli pada 1990, rumah itu belum pernah sekalipun diubah. Kecuali tangga di belakang yang sebelumnya terbuat dari besi diubah menjadi kayu permanen. Mungkin karena asli itulah yang membuat pemkot berniat membeli rumah tersebut.
Saat prosesi itu, wali kota memang menyatakan ingin membeli rumah tersebut. Sebab, pemkot berencana menindaklanjuti temuan Soekarno Institute itu dengan membuat sebuah museum. "Berapa pun, pemkot harus membeli," ucap Risma.
Jamillah menyatakan tidak masalah kalau harus pindah rumah. Yang penting harganya cocok. Karena itu, Risma masih akan menunggu negosiasi antara pemkot dan pemilik rumah. Selanjutnya, dialokasikan dana dalam perubahan anggaran keuangan (PAK), kemudian harga bisa ditentukan.
Terungkapnya fakta baru bahwa Soekarno lahir di Surabaya langsung ditindaklanjuti pemkot dan warga. Pemkot berencana membangun museum di rumah di
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu