Kampung Pisang Losari Brebes Sukses Dongkrak Pendapatan Petani

Kampung Pisang Losari Brebes Sukses Dongkrak Pendapatan Petani
Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto saat mengunjungi kebun pisang yang dikelola Gapoktan Mandiri Desa Kedungneng, Losari, Jumat (21/7). Foto: Dokumentasi Humas Kementan

"Khusus Pisang Raja Nangka asal Losari ini sangat diminati pasar, karena rendemennya lumayan tinggi sekitar 20 persen, sementara pisang sejenis dari daerah lain hanya 16-18 persen," kata Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto seusai mengunjungi kebun pisang yang dikelola Gapoktan Mandiri Desa Kedungneng, Losari, Jumat (21/7).

Selain itu, lanjut Dirjen Prihasto, produktivitasnya bisa mencapai 30 ton per hektare dengan harga di tingkat petani Rp 3.500 - 5.500.

"Tergantung musimnya," imbuhnya.

Menurut Dirjen Prihasto, dengan modal sekitar Rp 35 juta per hektare, petani bisa mendapat penghasilan Rp 105 juta kotor atau Rp 70 juta per hektare bersih.

"Itu jika lahannya tidak sewa. Kalau sewa masih untung sekitar Rp 55 juta tiap sekali panen," paparnya.

Dirjen Prihasto mengaku senang dan antusias dengan pengembangan kampung pisang di daerah tersebut.

Pihaknya tidak henti-hentinya mengimbau agar bantuan yang diberikan dapat berkelanjutan dan memberi peningkatan kesejahteraan petani.

"Saya senang petani di sini memanfaatkan bantuan pengembangan kampung pisang yang diberikan pemerintah. Bangsal olahan juga saya lihat berjalan bagus," ungkapnya.

Kampung Pisang di Kedungneng, Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes sukses mendongkrak pendapatan petani di daerah tersebut

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News