Kampung Puyut dan Dunia Hitam Lahad Datu
Rabu, 20 Maret 2013 – 09:16 WIB

Kampung Puyut dan Dunia Hitam Lahad Datu
"SIAPA ini Utuk?" ujar seorang pemuda gempal di ujung jalan menuju Kampung Puyut, Lahad Datu, sambil menunjuk muka Jawa Pos. Utuk adalah sapaan khas komunitas Tausug untuk menyebut saudara. Mirip mas di Jawa atau bang di Betawi.
"Bukan orang lain, saudara," kata Izzudin, kenalan yang membawa koran ini masuk ke dalam kampung.
Masyarakat Kampung Puyut memang sedang ekstracuriga kepada orang asing dari luar kampung sejak ada insiden di Kampung Tanduo. Sejak lama kampung itu dikenal sebagai basis komunitas Sulu di Lahad Datu. Sopir taksi pun tak berani membawa penumpang ke Kampung Puyut. Mereka mengistilahkannya senarai (kawasan) hitam.
Jalan masuk menuju kampung yang tak jauh dari Bandara Lahad Datu itu hanya satu. Semua mobil dan kendaraan diparkir di situ.
"SIAPA ini Utuk?" ujar seorang pemuda gempal di ujung jalan menuju Kampung Puyut, Lahad Datu, sambil menunjuk muka Jawa Pos. Utuk adalah
BERITA TERKAIT
- Rayakan Paskah, Presiden Kolombia Bicara soal Penderitaan Yesus & Rakyat Palestina
- Presiden Iran Masoud Pezeshkian Sebut Israel Pelaku Utama Terorisme Global
- Kereta Gantung Terjatuh di Italia Selatan, 4 Tewas
- Ajak Israel Berunding, Hamas Siap Akhiri Perang di Gaza
- Hamas Tolak Gencatan Senjata, Kini Israel Kuasai 30 Persen Jalur Gaza
- 1.400 Tenaga Medis Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza