Kampung Wisata tanpa Listrik, Terang Tunggu Ada Pernikahan
jpnn.com - SUNGGUH mengenaskan kondisi Kampung Wisata, Kelurahan Gunung Lengkuas, Bintan, Kepulauan Riau. Salah seorang warganya, Ahmad Kharin, cerita kampungnya itu tak pernah merasakan adanya lampu penerangan di rumahnya sejak 43 tahun lalu.
HARRY SURYADIPUTRA, Bintan
Kampung wisata itu tak pernah tersentuh aliran listrik sehingga di malam hari hanya lampu teplok berbahan bakar minyak tanah yang menemaninya selama ini.
"Siang hari saya berkebun. Kalau malam di rumah aja ditemani lampu pelita (teplokm red). Kalau ngilangin suntuk selama ini, hanya dengarin radio yang dihidupkan dari batre," ujar ayah dua anak ini di rumahnya Gang Wisata, RT 04/RW 03, Kamis (24/3).
Masuknya aliran listrik yang menerangi rumah warga inipun pada saat tertentu saja seperti perayaan pernikahan, kenduri maupun acara adat. Namun aliran listrik itu bukan berasal dari pasokan yang langsung diberikan dari PLN, melainkan melalui sambungan kabel maupun dari mesin genset.
Untuk mendapatkan aliran listrik melalui sambungan kabel, lanjutnya warga harus merogoh koceknya sebesar Rp 400 ribu. Biaya itu untuk membeli kabel listrik dan juga uang jasa menggunakan aliran listrik dari rumah warga di kampung sebelah yang berjarak sekitar 500 meter.
Sedangkan untuk mendapatkan aliran listrik dari mesin genset warga harus merogoh koceknya sebesar Rp 500 ribu. Biaya ini untuk penyewaan mesin genset dan juga membeli bahan bakar mesin tersebut yaitu Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bensin di kios minyak sebrang kelurahan ini.
"Jadi untuk dapatkan aliran listrik warga harus kerja keras. Baik dengan membeli kabel untuk sambung menyambung ke rumah warga maupun sewa mesin genset. Kita minta pemerintah bisa bantu agar kampung ini bisa terang benderang," katanya.
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408