Kampung Wisata tanpa Listrik, Terang Tunggu Ada Pernikahan
![Kampung Wisata tanpa Listrik, Terang Tunggu Ada Pernikahan](https://cloud.jpnn.com/photo/picture/normal/20160324_225214/225214_213684_Bok_Kampung_tanpa_listrik_d.jpg)
jpnn.com - SUNGGUH mengenaskan kondisi Kampung Wisata, Kelurahan Gunung Lengkuas, Bintan, Kepulauan Riau. Salah seorang warganya, Ahmad Kharin, cerita kampungnya itu tak pernah merasakan adanya lampu penerangan di rumahnya sejak 43 tahun lalu.
HARRY SURYADIPUTRA, Bintan
Kampung wisata itu tak pernah tersentuh aliran listrik sehingga di malam hari hanya lampu teplok berbahan bakar minyak tanah yang menemaninya selama ini.
"Siang hari saya berkebun. Kalau malam di rumah aja ditemani lampu pelita (teplokm red). Kalau ngilangin suntuk selama ini, hanya dengarin radio yang dihidupkan dari batre," ujar ayah dua anak ini di rumahnya Gang Wisata, RT 04/RW 03, Kamis (24/3).
Masuknya aliran listrik yang menerangi rumah warga inipun pada saat tertentu saja seperti perayaan pernikahan, kenduri maupun acara adat. Namun aliran listrik itu bukan berasal dari pasokan yang langsung diberikan dari PLN, melainkan melalui sambungan kabel maupun dari mesin genset.
Untuk mendapatkan aliran listrik melalui sambungan kabel, lanjutnya warga harus merogoh koceknya sebesar Rp 400 ribu. Biaya itu untuk membeli kabel listrik dan juga uang jasa menggunakan aliran listrik dari rumah warga di kampung sebelah yang berjarak sekitar 500 meter.
Sedangkan untuk mendapatkan aliran listrik dari mesin genset warga harus merogoh koceknya sebesar Rp 500 ribu. Biaya ini untuk penyewaan mesin genset dan juga membeli bahan bakar mesin tersebut yaitu Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bensin di kios minyak sebrang kelurahan ini.
"Jadi untuk dapatkan aliran listrik warga harus kerja keras. Baik dengan membeli kabel untuk sambung menyambung ke rumah warga maupun sewa mesin genset. Kita minta pemerintah bisa bantu agar kampung ini bisa terang benderang," katanya.
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah