Kampung Zakat di Pedalaman NTT Diresmikan, Ini Manfaatnya Bagi Masyarakat
jpnn.com, KUPANG - Kementerian Agama (Kemenag) dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) Dewan Dakwah bersinergi menghadirkan Kampung Zakat di Kampung Oeselaen, Desa Akle, Kecamatan Semau Selatan, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, Waryono Abdul Ghafur mengatakan, program yang menggunakan anggaran negara itu sebagai salah satu upaya dalam pengentasan kemiskinan.
"Zakat merupakan salah satu pilar dalam agama Islam dan diyakini menjadi solusi dari persoalan kemiskinan yang terjadi pada masyarakat," kata Waryono, dalam keterangannya, Jumat (12/1).
Dalam Undang - Undang No. 23 Tahun 2011 tentang pengelolaan zakat dinyatakan bahwa itu ditujukan untuk penanggulangan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Dapat diartikan bahwa segala bentuk kegiatan yang melibatkan pemanfaatan dana zakat harus bertujuan untuk menaikkan derajat hidup mustahik menjadi muzaki atau mengurangi kemiskinan yang terjadi di masyarakat," tuturnya.
Program Kampung Zakat yang diluncurkan sejak 2018, ini untuk mengatasi persoalan kemiskinan dan memberikan dampak perbaikan dan peningakatan kualitas hidup pada bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial, dan dakwah.
Hingga 2024, lokasi Kampung Zakat sudah mencapai 54 titik lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia, dengan total penerima manfaat hamprr 26.575 orang.
Di NTT, Laznas Dewan Dakwah telah berupaya menjalankan berbagai program, termasuk pengiriman guru ngaji beserta akomodasi bantuan hidup mereka.
Kemenag dan LAZ Dewan Dakwah menghadirkan Kampung Zakat di Kampung Oeselaen, Desa Akle, Kecamatan Semau Selatan, Kupang, NTT.
- Kuota Haji Kaltim pada 2025 Mencapai 2.586 Orang
- Kemenag Siapkan 200 Naskah Khotbah di Aplikasi Pusaka
- Hati-Hati, Penipuan Berkedok Lowongan Petugas Haji di Media Sosial
- Kebersamaan Amil dan Keluarga dalam Jalan Sehat di HUT BAZNAS
- Kemenag Targetkan Pembangunan 160 Unit Green KUA
- Kiai Maman Tegas, Program MBG Tak Perlu Pakai Dana Zakat