Kampung Zakat: Sebuah Opsi Pembangunan
Oleh: Dr. Tantan Hermansah, M.Si.-Ketua Program Studi Magister Komunikasi Penyiaran Islam FDIKOM UIN Jakarta

Dalam waktu satu setengah tahun, Celengan Warga mulai menunjukkan dampaknya. Uang yang terkumpul dari tabungan kecil-kecilan ini berhasil dialokasikan untuk berbagai keperluan sosial, seperti renovasi rumah bagi lansia yang tinggal di rumah reot, bantuan pendidikan bagi anak yatim, serta distribusi beras bagi keluarga yang membutuhkan.
Warga mulai merasakan bahwa kebersamaan dan solidaritas yang dibangun melalui Celengan Warga mampu membawa perubahan nyata di sekitar mereka.
Keberhasilan Celengan Warga sebenarnya merupakan gejala dari sesuatu yang lebih besar: Kampung Zakat. Konsep ini berangkat dari kesadaran bahwa zakat bukan sekadar kewajiban individu, tetapi juga mekanisme sosial untuk mengatasi kesenjangan ekonomi.
Kampung Zakat bukan hanya tentang penghimpunan dana, tetapi juga pengelolaan zakat yang baik agar dapat disalurkan secara tepat sasaran.
Saat ini, Kampung Zakat sebagai model kampung mandiri berbasis zakat yang diinisiasi oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) telah mencapai 514 titik di seluruh Indonesia. Bahkan, Menteri Agama, dalam peresmian salah satu Kampung Zakat di Tanah Lumbu, Kalimantan Selatan, mendorong peningkatan jumlahnya hingga 1.000 titik.
Dalam model Kampung Zakat, penghimpunan dana dilakukan secara lebih terorganisir dan profesional. Warga yang telah terbiasa menabung melalui Celengan Warga kini diarahkan untuk memahami konsep nisab—batasan penghasilan yang menentukan kewajiban berzakat.
Dengan pemahaman ini, mereka yang telah mencapai nisab mulai menyadari kewajibannya, sementara mereka yang belum tetap diberikan kesempatan untuk berpartisipasi melalui sedekah dan infak.
Selain dampak ekonomi, Kampung Zakat juga membawa perubahan dalam kehidupan sosial dan spiritual masyarakat. Kesadaran beragama yang sebelumnya hanya sebatas ritual kini berkembang menjadi aksi nyata yang berdampak sosial. Solidaritas semakin kuat, kepedulian terhadap sesama meningkat, dan hubungan antarwarga menjadi lebih erat.
Kampung Zakat dinilai bisa menjadi sebuah opsi pembangunan yang membawa perubahan nyata.
- Indonesia Hadir di Sidang CPD Ke-58 di New York, Dukung Pembangunan Berkelanjutan
- 40 Pos Siaga Hadir di 10 Provinsi Selama Arus Balik Lebaran 2025
- Waka MPR Dukung Keterlibatan Aktif Penyandang Disabilitas dalam Pembangunan Ditingkatkan
- Muzaki Kini Bisa Bayar Zakat dengan Mudah Lewat Platform Digital BAZNAS
- BAZNAS Distribusikan 50.000 Paket Ramadan Bahagia ke 38 Provinsi
- BAZNAS Promosikan Produk Kue UMKM Sebagai Hampers Ramadan Favorit