Kampus Asing Sudah Antre Masuk Indonesia
Nasir mengatakan untuk bisa membuka kelas di Indonesia, ada beberapa persyaratan. Diantaranya dalah kampus asing wajib bekerjasama dengan kampus swasta (PTS) lokal.
Sehingga jatuhnya nanti kampus asing itu tetap berstatus kampus swasta. Kemudian jurusan atau program studi yang dibuka adalah rumpun STEM (science, technology, engineering, math). Selain itu juga program penunjang seperti bisnis teknolog.
Selain itu lokasi pendirian kampus kerjasama lokal dan luar negeri itu juga diatur. Sebagai awalan Kemenrsitekdikti hanya memberikan izin kampus kerjasama itu dibuka di Jakarta.
’’Kita batasi dulu lima sampai sepuluh PTA (perguruan tinggi asing, red),’’ katanya.
Daerah lain yang menyusul adalah Surabaya, Medan, dan Makassar. Tetapi akan dikaji mendalam oleh Kemenrsitekdikti.
Nasir menjelaskan nantinya dari sekian banyak kampus asing yang masuk ke Indonesia, tetap harus melewati penyaringan.
Dia tidak ingin ada kampus asing yang di negaranya sendiri tidak dikenal, tetapi membuka cabang di Indonesia.
Nantinya status kampus asing yang membuka kelas di Indonesia adalah kampus swasta. Bukan kampus negeri.
Menristekdikti Mohamad Nasir mengundang langsung kampus asing untuk membuka cabang di Indonesia.
- Pagelaran Mertè Pangan Dhisa Bugeman untuk Melestarikan Kebudayaan Situbondo
- Pentingnya Kerja Sama Perguruan Tinggi dan Industri di Program Kampus Merdeka
- Guru ASN & Honorer Tak Perlu Lagi Antre PPG, Ada Kebijakan Khusus, Alhamdulillah
- Kemendibudristek Gandeng 46 Kampus Asing dalam Program IISMA
- Kabar Terbaru Tentang Jadwal Pengumuman Kelulusan PPPK Guru Tahap II
- Mahasiswa Lebih Tertarik jadi Pendiri Startup Ketimbang PNS