Kamrussamad: Dampak Kenaikan Harga BBM Harus Diantisipasi Sangat Serius
Namun, lanjut dia, dari pidato Presiden Jokowi, pemerintah mengalokasikan anggaran perlindungan sosial Rp 479,1 triliun di dalam RAPBN 2023, “Saya melihat angka ini belum memadai, bahkan cenderung ada penurunan anggaran perlinsos 4,7 persen dari outlook 2022 yang sebesar Rp502,6 triliun,” paparnya.
Pada sisi lain dia menuturkan, untuk mengantisipasi dampak jangka menengah kenaikan harga BBM, Pertamina harus melakukan penghematan termasuk penataan jalur distribusi supaya biaya perusahaan pelat merah itu makin efisien.
Menuruntya, Pertamina mempunyai tugas mendistribusikan BBM ke seluruh pelosok negeri, sehingga harus pintar mencari cara agar biaya distribusi bisa ditekan sehingga menghemat subsidi.
“Penghematan juga harus dilakukan di jajaran direksi,” kata dia.
Kamrussamad menambahkan yang juga perlu diantisipasi dari kenaikan harga BBM adalah peningkatan angka kemiskinan.
Dia menyebut ketika harga BBM naik 30 persen pada 2013 dan 2014, inflasi harga pangan melonjak 16 persen dan angka kemiskinan bertambah 400.000-860.000 penduduk.
“Sehingga, hati-hati, angka kemiskinan yang tadinya dalam beberapa bulan ini menurun 340 ribu, gara-gara harga BBM naik, orang miskinnya bertambah 800 ribu penduduk,” katanya mengingatkan.
Lebih jauh Kamrussamad mengatakan bahwa semua hal itu penting diperhatikan untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Anggota Komisi X DPR Kamrussamad mengingatkan dampak kenaikan harga BBM harus diantisipasi dengan sangat serius.
- PPN Bakal Naik 12 Persen, Gaikindo Merespons Begini
- Sri Mulyani Keukeuh PPN Naik jadi 12 Persen pada 2025, Siap-Siap ya Rakyat!
- Sri Mulyani Buka-bukaan soal Peluang APBN Perubahan, Permintaan Prabowo?
- Sri Mulyani Akui Kemenangan Donald Trump Punya Pengaruh Besar
- Prabowo Diminta Hati-Hati soal Pengalihan Subsidi BBM menjadi BLT
- Menko Airlangga Bahas soal Insentif Kendaraan, Lalu Sebut Nama Sri Mulyani