Kamrussamad Minta Pemerintah Antisipasi Kenaikan Harga Mi Instan

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi XI DPR RI Kamrussamad merespons isu harga mi instan akan mengalami kenaikan.
Politikus Partai Gerindra itu mengatakan kenaikan harga mi instan harus diantisipasi pemerintah.
Salah satunya, kata dia, dengan memberikan subsidi.
Sebab, kenaikan harga mi instan dapat mengurangi daya beli masyarakat.
Dia menjelaskan di awal tahun, harga mi instan per bungkus Rp 2.400.
“Sekarang, di Juli, mencapai Rp 2.700. Jadi, kenaikan ini tentu akan mengurangi daya beli masyarakat,” kata Kamrussamad dalam keterangannya, Kamis (11/8).
Dia menjelaskan bahwa Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat mi instan adalah komoditas pangan yang riil dikonsumsi oleh 20 persen penduduk yang berada di atas garis kemiskinan sementara.
“Jadi, kenaikan harga mi instan akan berdampak bagi rakyat miskin. Apalagi konsumsi mi masyarakat Indonesia sangat tinggi,” ungkap legislator Dapil III DKI Jakarta (Jakarta Utara, Jakarta Pusat, dan Kepulauan Seribu), itu.
Isu kenaikan harga mi instan harus diantisipasi pemerintah. Salah satunya dengan memberikan subsidi.
- Eddy Soeparno Sampaikan Pentingnya Kebijakan Berbasis Data Ilmiah Saat Berbicara di UGM
- MUI Mengharamkan Orang Kaya Pakai LPG 3 Kilogram
- Bahlil Blak-blakan soal LPG, Potensi Subsidi Tak Tepat Sasaran hingga Rp 26 Triliun
- PB HMI Dukung Perbaikan Tata Kelola LPG 3 Kilogram
- Ini Usulan Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno untuk Akhiri Polemik LPG 3 Kg, Kamu Setuju?
- Kompor Bahlil