Kamus Ras

Oleh Dahlan Iskan

Kamus Ras
Dahlan Iskan memasak di rumah sahabatnya, John Mohn di Hays, Kansas, Amerika Serikat. Foto: disway.id

Yang implisit adalah: ekspresi bias implisit yang sangat luas yang juga bisa menghasilkan struktur kekuasaan yang asimetris.

Ha ha... masih ruwet juga. Baca sendiri sajalah aslinya. Buka sendirilah kamusnya.

Kebetulan saya juga terus berkomunikasi dengan John Mohn. Lebih intensif lagi sejak maraknya demo di Amerika belakangan ini. Termasuk diskusi soal ras.

John baru pindah rumah. Dari kota amat kecil, Hays, ke kota besar Lawrence --empat jam bermobil ke arah timur. Di masa pensiunnya John dan Chris ingin lebih dekat dengan rumah anak-anaknya.

Saya pun akan kangen Hays. Tidak ada alasan lagi ke sana. Saya juga tidak akan tahu lagi bagaimana nasib masjid kecil terbuat dari kayu itu. Yang jemaah salat Jumat-nya kadang hanya tiga orang.

”Bahwa istri Chauvin orang Hmong benar. Namun itu tidak bisa jadi pembenar bahwa ia tidak rasialis,” ujar John.

”Sepanjang masih ada sikap ras tertentu lebih unggul dari ras lain, itulah rasis,” tambahnya. ”Rasis harus dibedakan dengan perbedaan budaya,” katanya. ”Orang Madiun suka pecel, saya suka hamburger, itu bukan karena ras,” guraunya.

Selama berbulan-bulan tinggal di rumah John pun saya sering diskusi soal ras dengannya. Kami sudah seperti keluarga. Anak saya pernah menjadi anaknya --ketika sekolah SMA di pedalaman Kansas dulu.

Teknologi mungkin juga akan menyelesaikan perbedaan ras. Rasanya tidak ada lagi orang yang masih 100 persen dari ras yang mereka percaya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News