Kamus Sejarah Indonesia Sudah Dijual Bebas, Abdul Fikri Sentil Mendikbud Nadiem

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih mempertanyakan kenapa buku kamus sejarah terbitan Kemendikbud yang menjadi kontroversial tetap beredar.
Bahkan, Kamus Sejarah Indonesia Jilid I & II itu telah dijual bebas di toko daring alias online shop (Olshop).
"Lah, katanya masih draf, kok sudah dijual kamusnya?" ujar Fikri menanggapi polemik Kamus Sejarah Indonesia jilid I pada Kamis (22/4).
Dia lantas menyentil Mendikbud Nadiem Makarim dan Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid yang sebelumnya menyatakan kamus itu baru berupa draf dan sudah ditarik.
Politikus PKS itu menilai percuma saja dilakukan penarikan karena sudah beredar di masyarakat.
"Beda kalau dilarang," ucap Fikri.
Legislator asal Jawa Tengah itu membeberkan bahwa Kamus Sejarah Indonesia Jilid I dan II terbitan Kemendikbud tersebut mudah ditemui di Olshop, semudah mengeklik di mesin pencari di internet.
"Jadi, ini seperti mau menghapus kesalahan, tetapi dosanya terlanjur menjalar ke mana-mana," kata Fikri.
Kamus Sejarah Indonesia tidak memuat nama tokoh pendiri NU KH Hasyim Asy'ari dan Proklamator Soekarno-Hatta.
- Sarmuji: Golkar Pastikan Hadir Jika Pemerintah Ajak Diskusi Soal RUU Perampasan Aset
- Prabowo Ingin Hapus Kuota Impor, Riyono Komisi IV: Demi Memberikan Ruang Keadilan
- Hakim Terseret Kasus Suap, Legislator Minta MA Membenahi Sistem Promosi Jabatan
- Eksistensi Suap Hakim, Mafia Hukum dan Peradilan di Indonesia: Penyakit Kronik dan Upaya Penanggulangannya
- Revisi UU TNI: Menyelaraskan Ketahanan dengan Dinamika Zaman
- Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir Sampaikan Usulan Guna Mitigasi Kebijakan Tarif Resiprokal AS