Kanaya Tabitha Kian Mantap dengan Batik
Rabu, 30 September 2009 – 12:06 WIB
JAKARTA - Sebagai salah seorang perancang mode Indonesia, di mana dalam karyanya banyak memasukkan unsur kain tradisional yang menjadi ciri khas Indonesia, Kanaya Tabitha kini mengaku kian merasa puas dan lega. Pasalnya katanya, kain batik yang merupakan salah satu hasil budaya Indonesia, telah ditetapkan oleh United Nations Education Social and Cultural Organization (UNESCO) sebagai bentuk budaya bukan benda warisan manusia, alias "UNESCO representative list of intengible cultural heritage of humanity".
Dengan adanya pengesahan ini katanya, maka batik yang sangat terkenal di dunia adalah batik yang berasal dari Indonesia, terutama dari Jawa. "Kita patut bersyukur, akhirnya batik diakui sebagai hasil budaya Indonesia," ungkapnya kepada JPNN, saat ditemui di salah satu pusat perbelanjaan di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, belum lama ini.
Baca Juga:
Dengan kondisi tersebut, Kanaya yang juga merupakan Ketua Trend 2010 Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI) itu mengatakan, dirinya kini makin mantap untuk mengeksplorasi desain mode atau pakaian yang akan diciptakan. Mengenai rencana ke depannya, ia menganggap bahwa tak tertutup kemungkinan para desainer termasuk dirinya akan lebih bersemangat menciptakan desain pakaian dengan bahan batik.
"Para desainer tentunya akan sangat bangga membawa dan memperkenalkan kain batik di dunia fashion internasional," serunya pula. (cha/JPNN)
JAKARTA - Sebagai salah seorang perancang mode Indonesia, di mana dalam karyanya banyak memasukkan unsur kain tradisional yang menjadi ciri khas
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Berikut Ini Para Pemenang Alternativa Film Awards 2024
- Polisi Kantongi Bukti Rekaman CCTV Dugaan Penganiayaan yang Dilakukan Chandrika Chika
- Hari Ibu, Holywings Bagikan 5.000 Makanan Gratis di HW Superhouse
- Kamu Bisa Jadi Kreator Tahun 2025, Intip 3 Inspirasi Kontennya di sini
- Rayakan Hari Ibu, Paula Verhoeven Terharu Gara-Gara Ini
- Konon Chandrika Chika dalam Kondisi Mabuk, Polisi Dalami Motif Dugaan Penganiayaan