Sepertinya Musik Rock di Surabaya Sedang Mati Suri

jpnn.com, SURABAYA - Musikus Royke Mangundap menyoroti perkembangan musik rock di Surabaya.
Pentolan band The Shadow serta Arek Band itu menilai saat ini kancah musik rock di Kota Pahlawan sedang mati suri.
Menurutnya, Surabaya pernah dikenal sebagai barometer musik rock di tanah air pada era 70an hingga 90an.
Akan tetapi, kini minim lahir lagi band-band beraliran rock, diperparah dengan pandemi covid-19 yang membuat sepi aktivitas panggung di sana.
"Padahal, era 70-an hingga 90-an, Surabaya dikenal gudangnya musisi rock, bahkan dikenal dengan sebutan barometernya musik rock tanah air,” kata Royke Mangundap kepada JPNN.com, Rabu (10/2).
Royke Mangundap menyebut saat ini yang tersisa di Surabaya hanya ada komunitas-komunitas penggemar musik rock yang bercita-cita ingin menghidupkan lagi musik rock di sana.
Salah satunya yakni komunitas penggemar music rock yang bernama Komunitas Rock Makantime Time (KRMT).
"Pernah saat band kami tampil, The Shadow, menghadirkan sejumlah bintang tamu, mulai dari Royke Boomerang, Eky Lamoh dan banyak musisi senior lainnya. Namun masih terbatas sebagai kangen-kangenan bahwa Surabaya pernah jadi barometer musik rock. Belum lahir band-band baru, anak-anak muda, yang bermain rock," jelasnya.
Musikus Royke Mangundap menyoroti perkembangan musik rock di Surabaya yang dinilai sedang mati suri.
- Ada Seleksi PPPK 2024, Bukan Berarti Jumlah Guru Bertambah
- JCI East Java Dorong Pengusaha Muda Aktif Mengembangkan Diri
- Cegah Kasus Kesehatan Mental Lewat Platform Heroremaja Besutan Yayasan Plato
- Tingkatkan Edukasi Kesuburan, Komunitas Menuju Dua Garis Gelar Fertility Bootcamp
- Zarof Ricar, Ibu Tiri, Uang Pergaulan, dan Eks Ketua PN Surabaya
- Pemkot Surabaya Efesiensi Anggaran ATK dan Tiadakan Kunker ke Luar Negeri