Kandang Bubrah

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Kandang Bubrah
Seorang mahasiswi membawa spanduk yang menarik perhatian saat demo menolak kenaikan harga BBM di depan Gedung DPR, Selasa (6/9) Foto: Kenny Kurnia Putra/JPNN.com

Dulu pemerintah tidak menghadapi kondisi susah seperti sekarang. Begitulah kira-kira argumentasinya.

Apa pun alasan yang disampaikan, publik tidak terlalu percaya.

Para ekonom yang kritis sudah mengajukan berbagai argumen yang membantah pernyataan pemerintah mengenai besaran subsidi dan salah sasaran subsidi.

Logika sederhana publik mengatakan, kalau subsidi salah sasaran mengapa harga BBM yang dinaikkan.

Kalau harga pasar dan harga keekonomian ada selisih, mengapa ada SPBU swasta yang bisa menjual dengan harga jauh di bawah harga Pertamina.

Ada SPBU yang bisa menjual lebih rendah, tetapi segera di-sweeping oleh pemerintah dan diminta untuk menaikkan harga sesuai dengan harga Pertamina.

Kenaikkan harga BBM harus segera dilakukan karena pemerintah sudah tidak sanggup lagi menahan beban subsidi.

Maka, mumpung publik masih konsen ke masalah Ferdy Sambo, kenaikan BBM pun diumumkan.

Kandang bubrah adalah salah satu ritual yang dilakukan untuk mengumpulkan kekayaan atau mencari kesaktian, kekuasaan atau power.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News