Kang Ujang Menduga Ini Motif GAR ITB Melaporkan Din Syamsuddin, Sangat Berbahaya!
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Ujang Komarudin merasa aneh dengan langkah Gerakan Anti Radikalisme Alumni ITB (GAR ITB) melaporkan Din Syamsuddin ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) dan Badan Kepegawaian Negara (BKN) dengan tuduhan melakukan perbuatan bermuatan radikalisme.
Pasalnya, Din merupakan dosen yang merupakan seorang pendidik. Bahkan, mantan ketua umum pimpinan pusat Muhammadiyah dua periode itu juga seorang guru besar.
Jadi, sangat wajar Din Syamsuddin menyampaikan kritikan, demi kebaikan bangsa.
"Saya kira sikap kritis Din tak melanggar, apalagi ASN-nya kan dosen, seorang guru besar pula. Masa iya seorang guru besar tak boleh mengkritik terkait persoalan bangsanya," ujar Ujang kepada JPNN.com, Kamis (18/2).
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review ini lebih lanjut menyebut, pengaduan GAR ITB kurang tepat, bahkan cenderung ngawur.
"Kurang tepat dan cenderung ngawur (melaporkan Din ke KASN dan BKN). Mungkin GAR ingin membungkam sikap kritis Din," ucapnya.
Dosen di Universitas Al Azhar Indonesia ini menilai, budaya saling lapor yang belakangan ini mengemuka, sangat berbahaya bagi demokrasi.
Pasalnya, orang cenderung menjadi malas untuk melontarkan kritikan.
Ujang Komarudin menyampaikan dugaannya soal motif GAR ITB melaporkan Din Syamsuddin ke KASN dan BKN.
- BNPT & PNM Kerja Sama Cegah Radikalisme lewat Pemberdayaan Ekonomi
- Inilah Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Ada Nama Ujang Komarudin
- Pengamat Ingatkan Aparat Keamanan dan Intelijen Waspada Saat Prabowo Berkunjung ke Luar Negeri
- Paslon Ridwan Kamil-Suswono Bisa Menangi Pilkada Jakarta, Andaikan....
- Marak Bagi-Bagi Bansos Jelang Pilgub Kalteng 2024, Pengamat Ingatkan Soal Ini, Tegas!
- Erick Thohir Pekerja Keras dan Loyal, Pantas Dipanggil Prabowo