Kang Ujang: Persaingan Risma dan Anies Baswedan Bakal Makin Keras

Namun persoalannya, ketika oposisi ada tetapi tidak kuat dan minimalis, maka kekuatan rakyat yang dipelopori civil society inilah yang akan bergerak.
"Mudah-mudahan kekuatan rakyat yang dipelopori civil society ini, menjadi kekuatan yang mengkritik pemerintah secara objektif, konstruktif, dan sama-sama ingin membangun bangsa," ujarnya.
Isu kedua, lanjut Ujang, digelar atau tidaknya pilkada serentak pada 2022.
Merujuk UU Pilkada, maka pilkada akan digelar 2024. Bersamaan dengan Pileg dan Pilpres 2024.
Ketika digelar 2024 atau tak dilaksanakan 2022, maka akan ada kekosongan jabatan gubernur, bupati, dan wali kota. Pemerintah akan mengisinya dengan menunjuk pelaksana tugas (plt).
"Akan banyak kepala daerah yang di-plt-kan, atau menganggur selama 2022 sampai 2024," ujarnya.
Nah, kata Ujang, publik akan melihat apakah UU Pilkada itu nantinya akan direvisi DPR bersama pemerintah, atau rakyat mengambil jalur konstitusional dengan mengajukan uji materi ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Yang pasti, kata Ujang, bila tidak dilaksanakan 2022, maka akan banyak kepala daerah yang di-plt-kan.
Persaingan antara Tri Rismaharini atau Bu Risma dengan Anies Baswedan akan mewarnai pentas politik sepanjang 2021.
- Bikin Surat Lagi, Hasto Kian Yakin Perkara yang Menjeratnya sebagai Pengadilan Politik
- Sidang Lanjutan Hasto Kristiyanto Dihadiri Elite PDIP, Kepala Daerah, dan Keluarga
- Kanang Tekankan Peran Vital PJT I dan II Dukung Swasembada Pangan hingga IKN
- Connie Serahkan Dokumen Rusia ke DPP PDIP, Isinya Berkas & Diska Lepas
- Fahad Haydra Perankan Sosok Anies Baswedan, Turunkan Berat Badan 5 Kg
- PAN Belum Dukung Gibran, Deddy PDIP: Mungkin Mereka Punya Kader Mendampingi Prabowo