Kangen Wamen
Oleh Dahlan Iskan
Saya juga tidak pernah mengajak wamen ikut kunjungan ke mana-mana. Agar lebih produktif.
Pembagian tugas seperti itu atas inisiatif saya sendiri. Saya tidak tahu apakah ada UU atau peraturan yang sebenarnya mengaturnya.
Akhirnya saya bersyukur diberi wamen. Saya bisa lebih banyak punya waktu untuk ke lapangan. Toh saya tidak menyukai kerja di belakang meja.
Selama menjadi menteri saya belum pernah sekali pun duduk di kursi menteri. Di ruang kerja memang disediakan meja dan kursi, tetapi saya 'takut' duduk di situ. Takut kok seperti menteri beneran.
Saya biasa menerima staf atau tamu di meja rapat. Di situ pula saya membaca dan menandatangani apa yang harus saya tanda tangani.
Yang pasti sudah ada paraf wamen. Pertanda sudah 'bersih'. Sudah tidak ada yang melanggar peraturan --menurut pandangan beliau.
Sejak tidak lagi menjadi sesuatu saya belum pernah bertemu beliau. Saya begitu sibuknya.
Saya kangen.(***)
Saya tidak pernah bertengkar dengan wamen. Di luar maupun di dalam selimut. Saya juga tidak pernah mengajak wamen ikut kunjungan ke mana-mana. Agar lebih produktif.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Berdikari Berkomitmen Beri Harga Terjangkau untuk Daging Ayam hingga Kerbau
- Doktor TK
- Kinerja BUMN Melesat di Tahun Ini, Dividen Tercapai 100% Senilai Rp 85,5 Triliun
- Kementerian BUMN Setorkan Dividen ke Negara Rp 85,5 Triliun, Optimistis Meningkat 2025
- Saham TLKM Anjlok, Telkom Butuh Penyegaran & Strategi Baru
- Mampir Guyon