Kanibalisme Guncang Syria
Rabu, 15 Mei 2013 – 08:12 WIB
Brigade Omar al-Farouq al-Mustakila lantas mengunggah video amatir berisi kekejian Sakkar itu ke YouTube. Dalam hitungan menit, aksi kanibalisme tersebut beredar luas melalui internet. Selasa (14/5) masyarakat internasional mengecam keras video brutal itu. Termasuk, Human Rights Watch (HRW) dan Koalisi Nasional Syria yang merupakan gabungan beberapa kelompok oposisi.
’’Koalisi (Nasional) Syria mengecam keras aksi tersebut, jika nanti memang terbukti benar. Koalisi menekankan bahwa aksi semacam itu bertentangan dengan moral rakyat Syria dan prinsip serta nilai Tentara Pembebasan Syria (FSA),’’ papar Koalisi Nasional Syria dalam keterangan resminya kemarin. Mereka menyebut aksi brutal itu sebagai tindakan yang keji dan tidak berperikemanusiaan.
Tapi, Nadim Houry dari HRW menyatakan bahwa Koalisi Nasional Syria perlu melakukan tindakan nyata, tidak sekadar mengecam. ’’Oposisi Syria tidak cukup hanya mengecam aksi tersebut atau menyalahkan pemerintah yang selama ini merepresi mereka. Sudah saatnya oposisi beraksi dan menghentikan aksi brutal seperti itu,’’ tegas direktur HRW Timur Tengah tersebut.
Bersamaan dengan itu, pemerintah Turki melaporkan tambahan korban tewas dalam insiden ledakan dua bom mobil di perbatasannya dengan Syria akhir pekan lalu. Kemarin korban tewas bertambah menjadi 51 orang. Itu diketahui setelah tim SAR menemukan satu mayat lagi dan seorang korban yang dirawat di rumah sakit akhirnya meninggal.
DAMASKUS – Lebih dari dua tahun berlangsung, krisis Syria masih belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Rezim Presiden Bashar al-Assad
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer