Kanselir Austria nan Ganteng Ini Ternyata Anti-Islam

Kanselir Austria nan Ganteng Ini Ternyata Anti-Islam
Menlu Austria Sebastian Kurz, pencetus larangan memakai burqa. Foto: APA

jpnn.com, WINA - Tampan, muda, cerdas, populer, sukses pula. Tampaknya tidak ada yang salah dengan diri kanselir baru Austria Sebastian Kurz.

Namun, garis politik kepala pemerintahan termuda di Eropa itu cukup mengkhawatirkan. Setidaknya bagi muslim dan para pengungsi dari Timur Tengah.

Karier politik Kurz mulai melejit di usia 27 tahun. Ketika itu dia dipercaya menduduki jabatan menteri luar negeri Austria.

Pesona Sebastian Kurz, Kepala Pemerintahan Termuda di Eropa

Sayang beberapa kebijakannya sebagai menlu diskriminatif terhadap muslim. Saat Eropa dibanjiri pengungsi dari Suriah dan sekitarnya, dia memperketat aturan di perbatasan.

Kurz pun mengawasi gerakan politik Islam dengan lebih ketat. Terutama yang mendapatkan suntikan dana dari luar negeri. Semua dilakukan dengan dalih menjaga keamanan warga Austria.

Pria 31 tahun ini juga otak di balik larangan memakai burqa serta niqab yang diberlakukan pemerintah Austria pada 1 Oktober lalu.

”Siapa pun yang menggunakan niqab ataupun burqa di Austria harus menghadapi konsekuensinya,” ujar Kurz ketika mengumumkan kebijakan itu.

Sebastian Kurz membangun karier politiknya dari sentimen anti Islam dan imigran Timur Tengah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News