Kanselir Austria nan Ganteng Ini Ternyata Anti-Islam
Politikus Anti-Islam Sukses Bikin Austria Larang Burqa
Larangan itu juga berlaku untuk penutup wajah lainnya. Misalnya, memakai masker operasi di luar rumah sakit dan riasan-riasan seperti badut.
Kurz berdalih, larangan itu diberlakukan agar penduduk dapat lebih terhubung karena bisa melihat wajah masing-masing orang.
Kebijakan-kebijakan semacam itu membuat Kurz dibandingkan dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Keduanya memang sama-sama menjual supremasi pribumi dan sikap anti-muslim.
Kurz pun semakin populer setelah menerapkan kebijakan yang oleh media dijuluki Austria First tersebut. Sadar akan hal ini, dia memanfaatkannya demi meraih kursi kanselir.
Dalam setiap kampanyenya, politikus People Party itu selalu menyerukan pembatasan imigrasi dan mengeluarkan pernyataan-pernyataan anti-Islam.
Minggu sore (15/10), Partai Rakyat Austria alias Ousterreichische Volkspartei (OVP) yang Kurz pimpin memperoleh 31,4 persen suara. Hasil resmi perolehan suara pemilu diumumkan lusa (19/10). (dil/jpnn)
Sebastian Kurz membangun karier politiknya dari sentimen anti Islam dan imigran Timur Tengah
Redaktur & Reporter : Adil
- Austria vs Turki: Merih Demiral Masuk Buku Sejarah
- EURO 2024: Austria Protagonis, Memantati Prancis dan Belanda
- Austria, Prancis, dan Belanda Tembus 16 Besar, Lihat Bagan EURO 2024, Mengerikan
- Austria vs Prancis: Ujian Perdana Skuad Mewah Les Bleus
- Grup D EURO 2024: Perang Bintang di Pul Neraka
- Austria Tourism & Traveloka Sepakat Promosikan 'Jantung Eropa'