Kanselir Jerman Takut Perang, Rusia Bisa Tenang
![Kanselir Jerman Takut Perang, Rusia Bisa Tenang](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/normal/2022/01/23/kanselir-jerman-olaf-scholz-foto-michael-sohn-pool-afp-47kpk-cqjm.jpg)
Pernyataan ini tak selaras dengan pernyataan Scholz sebelumnya tentang topik itu, yang menitikberatkan pada fakta bahwa stok militer Jerman sendiri akan habis dengan mengirimkan persenjataan berat untuk perang darat, sementara persenjataan yang menurut industri Jerman dapat dipasok sulit digunakan oleh militer Ukraina karena mereka terbiasa memakai senjata buatan Rusia.
Ditanya mengapa dia tidak menjelaskan keengganan pemerintahnya mengirim senjata berat terkait dengan ancaman perang nuklir, dia mengatakan "simplifikasi-simplifikasi" seperti itu tidak membantu.
Secara terpisah, Scholz mempertahankan keputusannya untuk tidak segera mengakhiri impor gas Rusia dari Jerman sebagai tanggapan atas apa yang disebut Rusia sebagai "operasi militer khusus" di Ukraina.
"Saya sama sekali tidak melihat bagaimana embargo gas akan mengakhiri perang. Jika (Presiden Rusia Vladimir) Putin terbuka terhadap argumen ekonomi, dia tidak akan pernah memulai perang gila ini," katanya.
"Kedua, Anda bertindak seolah-olah (keputusan tak mengakhiri impor gas Rusia) ini tentang uang. Tapi keputusan ini tentang menghindari krisis ekonomi yang dramatis dan hilangnya jutaan pekerjaan dan pabrik yang tidak akan pernah lagi beroperasi."
Scholz mengatakan keputusan ini akan memiliki konsekuensi yang cukup besar, tidak hanya untuk Jerman tapi juga untuk Eropa, dan pembiayaan masa depan rekonstruksi Ukraina. (ant/dil/jpnn)
Kanselir Jerman menegaskan bahwa prioritas utamanya adalah menghindari perang langsung dengan Rusia, bukan menyelamatkan ukraina
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Polisi Kejar 8 Perampok WN Ukraina di Bali, Kerugian Capai Rp3,4 M
- Polda Bali Tangkap Satu Pelaku Perampokan WNA Ukraina, 8 Orang Masih Diburu
- WNA Rusia Merampok Rp 3,4 Miliar Milik Bule Ukraina di Bali
- Ukraina Tunjukkan Komitmen Transparansi dan Akuntabilitas di Tengah Invasi Rusia
- Malam Pertama
- Ukraina & Suriah Perkuat Hubungan Diplomasi Kemanusiaan di Tengah Invasi Rusia