Kantin Kejujuran Bangkrut
Tanda Korupsi Dini
Selasa, 04 Mei 2010 – 01:24 WIB
JAKARTA - Pemberantasan korupsi tidak saja dilakukan pada politikus kelas kakap. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga konsentrasi dalam menilik korupsi yang dilakukan pelajar di sekolah. Salah satu yang disoroti oleh KPK adalah kantin kejujuran yang berdiri di beberapa sekolah dan instansi pemerintah.
Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat, Dedie A. Rachim mengatakan, dari puluhan kantin kejujuran yang berdiri di sekolah tingkat SD hingga SMA. Baru beberapa saja yang bisa dikategorikan berhasil. "Tidak berarti semuanya bangkrut," kata Dedie.
Baca Juga:
Dia menjelaskan, yang menjadi penyebab bangkrutnya kantin itu antaralain moralitas siswa. Dia mengukur keberhasilan dari kantin tersebut dengan besarnya jumlah siswa yang tidak jujur. "Kalau jujur, semua bayar sesuai harga barang, tentu pengelola kantin tidak sampai bangkrut," ujarnya.
Kata Dedie, pihaknya meminta agar pembelajaran tentang moralitas tidak hanya diajarkan secara teori pada siswa. Tapi juga dalam aplikasinya dalam kehidupan mereka sehari-hari. "Percuma belajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) jika tetap tidak mau bayar di kantin kejujuran," tandasnya.
JAKARTA - Pemberantasan korupsi tidak saja dilakukan pada politikus kelas kakap. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga konsentrasi dalam menilik
BERITA TERKAIT
- Menyinggung Kasus Supriyani, Irfan: Guru Harus Paham Generasi Alpha
- Rantastia Nur Alangan Bawa UIPM Menuju Akreditasi Internasional
- Mbak Rerie Sebut Permasalahan di Sektor Pendidikan Harus Diurai dari Hulu Hingga Hilir
- GO: Persiapan Matang Penting Bagi Siswa Agar Peluang Lulus Masuk PTN Makin Tinggi
- Para Pengajar di PIP Semarang Diminta Fokus Kembangkan Kompetensi
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti Ungkap 6 Program Utamanya, Berbahagialah Guru se-Indonesia