Kantong Plastik Berbayar, Bagaimana di Pasar Tradisional?

jpnn.com - PEKANBARU - Kebijakan kantong plastik berbayar yang dicanangkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan belum menyasar ke semua kalangan, seperti pasar tradisional. Mereka masih menggunakan plastik sebagai bungkus dagangannya.
Salah seorang pedagang di pasar tradisional di Pekanbaru, Lili, mengaku sudah mendengar kebijakan tersebut. Namun sepengetahuannya hanya dilakukan di swalayan. Dia sendiri mengaku belum mendapatkan sosialisasi hal tersebut.
Menurutnya kebijakan tersebut akan susah dilakukan di pasar tradisonal dan mungkin saja bisa menimbulkan protes dari para pelanggan. "Ya masa plastik kecil saja suruh bayar, padahal kalau pembungkuskan juga satu bagian dari barang yang dibeli," ujarnya.
Menurutnya, plastik plastik adalah wadah yang sangat simpel mudah serta berguna. Selain itu plastik plastik juga bisa digunakan untuk berbagai macam dagangan.
"Misalnya kalau mau bungkus daging atau ikan, kan gak mungkin pakai kertas atau tas kain bisa basah semua dan aromanya nyampur barang yang lain," ujarnya.
Namun begitu jika nantinya kebijakan tersebut diwajibkan dia akan memenuhi asal tidak menyusahkan dirinya dan pedagang yang lain.
Senada dengan Iing, Umar mengatakan hingga saat ini belum mengatahui adanya kebijakan tersebut. "Selama ini saya menerapkan hanya plastik ukuran besar saja yang bayar, karena memang harganya mahal. Tapi kalau ukuran kecil, tidak tega rasanya kalau disuruh bayar," ungkapnya.
Ia menggunakan kantong plastik dibutuhkan untuk membungkus dagangannya yang berupa sayuran seperti cabai, mentimun, dan bawang putih.
- 2 Tahanan yang Kabur dari LPKA Mamuju Ditangkap Polres Majene
- Tragis Kematian Pria di Apartemen Cengkareng Jakbar
- Sebelum Buat Video Permintaan Maaf, Sukatani Ternyata Didatangi Polisi
- Kapolres-Pj Bupati Empat Lawang Tinjau Dapur MBG Buntut Temuan Ulat Dalam Ompreng
- Menjelang Ramadan, Polisi Gerebek Warung Tuak dan Manisan di Musi Rawas, Ini Hasilnya
- Hari Pertama Kerja, Rano Langsung Rencanakan Penggusuran Warga Bantaran Kali Krukut