Kantongi Dua Sertifikat
MMF Spin Off Akhir Tahun
Sabtu, 30 Juni 2012 – 08:18 WIB
Rudy berharap, raihan MMF tersebut bisa memancing banyak maskapai untuk menggunakan jasa mereka. Sebab, perbandingan tarif jasa Maintenance Repair and Overhaull (MRO) luar negeri dengan nasional sangat jauh. Misalnya, tenaga ahli luar negeri biasanya dibayar 70-80 dollar per jam. Sedangkan tenaga kami hanya 20-30 dollar per jam. "Padahal, kualitasnya sama saja," ujarnya.
Untuk permulaan, MMF sudah mendapat tiga klien baru. Sesaat setelah pemberian sertifikat, MMF juga menandatangani MOU dengan tiga perusahaan penerbangan. "Kami sudah membuat kesepakatan dengan Aviastar, Airfast, dan Nusantara Buana Air. Isi kesepakatannya, mereka bakal memakai kami sebagai failitas maintenance reguler."
Target MMF selanjutnya, terang Rudy, untuk mendapatkan sertifikat dari Federal Aviation Administration (FAA). Sertifikat tersebut sama pentingnya dengan sertifikat EASA. Sebab, maskapai berbendara Amerika Serikat selalu menuntut standar FAA dalam perawatan armada mereka.
"Kami akan mencoba untuk mendapatkan sertifikat tersebut segera. Dengan begitu, kami bisa seperti Garuda Maintanance Facility yang sudah lebih dulu spin off," ungkap Rudy. (bil)
PASURUAN - Rencana Merpati Nusantara Airlines untuk melepas Merpati Maintenance Facility (MMF) semakin dekat. BUMN yang baru berganti direktur
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi