Kantongi Duit Negara, Eks Presiden Maladewa Dihukum 5 Tahun Penjara
jpnn.com, MALE - Mantan presiden Maladewa Abdulla Yameen mendapat hukuman lima tahun penjara setelah dinyatakan bersalah melakukan pencucian uang, Kamis (28/11).
Dia dituduh mengantongi dana pemerintah sebesar USD 1 juta (sekitar Rp 14 miliar) melalui suatu perusahaan swasta sebagai hasil dari kesepakatan penyewaan sejumlah pulai tropis untuk pengembangan hotel.
Yameen telah berkali-kali membantah tuduhan tersebut. Saat putusan hukuman itu dikeluarkan, puluhan pendukung Yameen berkerumun di luar ruang sidang.
Yameen yang memimpin Maladewa selama lima tahun secara tidak terduga kalah dalam pemilihan tahun lalu. Sejak itu, dia menghadapi penyelidikan atas sejumlah kasus penyelewengan selama dia menjabat sebagai presiden.
"Para hakim menghabiskan waktu selama lebih dari 10 hari untuk membuat keputusan atas kasus ini, dan ini adalah putusan dengan suara bulat dari para hakim," kata Hakim Ali Rasheed yang mengadili perkara ini.
Selama menjabat, Yameen dikritik karena kedekatannya dengan Tiongkok. Dia dituduh memberikan berbagai kontrak, termasuk proyek besar jembatan serta perluasan bandar udara internasional, kepada berbagai perusahaan Tiongkok dengan harga yang sudah digelembungkan. (ant/dil/jpnn)
Mantan presiden Maladewa Abdulla Yameen mendapat hukuman lima tahun penjara setelah dinyatakan bersalah melakukan pencucian uang, Kamis (28/11)
Redaktur & Reporter : Adil
- Usut Kasus Korupsi Investasi, KPK Panggil eks Dirut PT Taspen Iqbal Lantaro
- Kasus Korupsi Lahan, KPK Panggil Dirut Hutama Karya Budi Harto
- Seusai Diperiksa KPK, Ronny Sompie Mengaku Dicecar soal Harun Masiku
- Jubir MA: Kerugian Negara di Kasus Korupsi Harus Nyata, Bukan Sebatas Potensi
- Akal Bulus BI, CSR Dialirkan ke Individu Lewat Yayasan, Ada Peran Heri Gunawan dan Satori?
- Singgung Vonis Hukuman Harvey Moeis, Prabowo: Sudah Jelas Kerugian Ratusan Triliun