Kantongi Restu Istana, DPR Bangun Gedung Baru 2018
jpnn.com, JAKARTA - Rencana pembangunan gedung baru untuk Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sepertinya akan terealisasi. Jika tak ada aral, gedung baru untuk para wakil rakyat yang terhormat itu akan dibangung mulai 2018.
Menurut Sekretaris Jenderal DPR Achmad Djuned, gedung baru itu akan dibangun di sekitar lapangan sepak bola yang ada di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta. "Insyaallah tahun 2018 sudah memulai," katanya.
Menurut Djuned, pihaknya akan melakukan perencanaan terlebih dahulu. Sebab, sampai saat ini Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR belum mendapatkan analisis biaya dan tahapan dari hasil kajian yang dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera).
"Pertama kami tunggu analisis biaya dari PU dan tahapannya. Kalau analisa sudah turun kami tunggu anggaran," ujarnya.
Dia menjelaskan, perencanaan pembangunan gedung ini sebenarnya sudah lama. Ide itu sudah muncul sejak era Agung Laksono sebagai ketua DPR.
Selanjutnya ide itu bergulir lagi di era Marzuki Alie menjadi ketua DPR atau era 2009-2014. Ide itu lantas diteruskan di era Setya Novanto sebagai ketua DPR saat ini.
Artinya, ide itu juga sudah bergulir selama dua pejabat yang menjadi sekjen DPR sebelum Djuned. Yakni Nining Indra Saleh yang berlanjut ke Winantuningtyas Titi.
"Jadi sudah tiga ketua DPR, tiga sekjen tapi sampai sekarang belum bisa mulus karena masih ada pro kontra di masyarakat," ungkapnya.
Saat ini ruang kerja bagi anggota DPR sudah melebihi kapasitas. Sebab, gedung DPR mulanya didesain untuk menampung 800 orang.
- PPN 12 Persen, Arus Bawah Prabowo Punya Pandangan Seperti Ini
- Versi Legislator PDIP, PPN 12 Persen Masih Bisa Diubah Pemerintahan Prabowo
- 5 Berita Terpopuler: Cermati 11 Ketentuan KepmenPAN-RB 634 soal Honorer TMS & Belum Melamar, Ada Jabatan yang Disorot
- Mufida DPR Ingatkan Kemenkes Banyak Mendengar saat Menyusun RPMK
- Novita Hardini Sebut PPN 12 Persen Berdampak pada Akses Pendidikan Berkualitas
- Forkopi Minta RUU Perkoperasian Tak Buru-Buru Disahkan, Banyak Poin Perlu Dibahas