Kantor BUMN Minyak Meledak
25 Orang Tewas, 101 Terluka
Sabtu, 02 Februari 2013 – 09:45 WIB
MEXICO CITY--Ledakan meluluhlantakkan Kantor Pemex (Petroleos Mexicanos), perusahaan minyak Meksiko, Kamis sore (31/1) waktu setempat. Akibatnya, sekitar 25 orang tewas dan 101 lainnya terluka. Jumat (1/2) sedikitnya 500 personel gabungan dari militer, pemadam kebakaran, dan SAR terlibat dalam evakuasi. Sejumlah saksi mata mengatakan bahwa ledakan berasal dari basement gedung 54 lantai tersebut.
"Saya mendengar dua ledakan yang sangat keras dan sebuah ledakan lain yang berkekuatan sedang," ungkap Gabriela Espinoza, salah seorang sekretaris yang sehari-hari berkantor di lantai 2 markas Pemex, badan usaha milik pemerintah Meksiko itu. Perempuan 50 tahun tersebut beruntung karena luput dari maut.
Hingga kemarin, polisi masih belum bisa mendeteksi penyebab ledakan hebat yang memorak-porandakan salah satu bangunan pencakar langit Meksiko tersebut. Beberapa pihak menduga, ledakan terpicu korsleting listrik dari penyejuk ruangan yang kabarnya sedang bermasalah. Dugaan lain, ledakan berasal dari aksi kekerasan yang sengaja ditujukan ke Pemex.
Baca Juga:
Presiden Enrique Pena Nieto mengimbau warga dan media untuk tidak berspekulasi mengenai penyebab ledakan. Sebab, hingga kemarin, polisi belum bisa memastikan penyebab pasti insiden maut tersebut. "Kami akan bekerja keras untuk mencari tahu penyebab ledakan sampai pada menelusuri kemungkinan keterlibatan pihak-pihak tak bertanggung jawab," tandas pemimpin 46 tahun tersebut.
MEXICO CITY--Ledakan meluluhlantakkan Kantor Pemex (Petroleos Mexicanos), perusahaan minyak Meksiko, Kamis sore (31/1) waktu setempat. Akibatnya,
BERITA TERKAIT
- Iran Izinkan Anak 14 Tahun Jalani Operasi Plastik demi Kecantikan
- Elite Palestina Siap Bernegosiasi dengan Bos Intel Israel di Doha
- Bus Wisata Masuk Jurang, 19 Penumpang Tewas, Sopir Selamat
- Joe Biden Larang Pabrik Baja Amerika Dijual ke Perusahaan Jepang
- Ekonomi Vietnam Makin Maju, Hanoi Jadi Kota Paling Tercemar di Dunia
- Mantan Presiden Amerika Meninggal Dunia, Palestina Ikut Berduka