Kantor Camat Dibom Molotov, 18 Warga Ditangkap

Kantor Camat Dibom Molotov, 18 Warga Ditangkap
Kantor Camat Dibom Molotov, 18 Warga Ditangkap
Ferdinand menyatakan pengamanan di PPK akan semakin di intensifkan, dimana pola penjagaan dilakuan dengan sisitem shift. "Setiap PPK di jaga 10 orang, dengan dipimpin perwira, berpangkat IPDA dan IPTU, sementara untuk menagntisipasi kerawanan di sejumlah titik di Maros, sudah dipersiapkan pengamanan 1 pleton kompi dalmas dari polda, serta 1 tim reskrim tindak cepat di setiap PPK," ungkap Ferdinand.

Dugaan pelaku adalah pendukung calon yang menolak hasil pemilukada, setidaknya berdasarkan keterangan salah seorang saksi mata setempat, bernama Ilham. Dia merupakan anggota sekeretariat PPK Tanralili. Dia menyatakan sebelum kantor camat terbakar, sekitar 50-an warga memaksa masuk ke kantor camat, dan meminta surat suara dengan menunjukkan kertas yang berisikan pernyataan sikap lima pasangan calon bupati dan wakil bupati.

"Mereka memaksa masuk, dan hendak mengambil surat suara dengan memperlihatkan secarik kertas, pernyataan sikap yang ditandatangani lima pasangan calon," tegas Ilham. Tidak lama berselang, masih kata Ilham, sekitar pukul 01.00 WITA Jumat dini hari, puluhan warga kembali datang dan melempari kantor camat Tanralili Kabupaten Maros dengan dua bom Molotov. Aksi ini diduga sebagai bentuk kekecawaan warga terhadap hasil pemilihan kepala daerah kabupaten maros, yang hendak mengambil surat suara.

Dikabarkan, meski proses pemilihan kepala daerah  digugat, oleh 5 calon Bupati dengan mencabut seluruh saksi pada penghitunga suara di kecamatan, namun komisi pemilihan umum daerah (KPUD) Maros tetap menjalankan rekapitulasi suara.

MAROS -- Kapolresta Maros AKBP Ferdinan Pasaribu menjelaskan, pihaknya telah menangkap 18 warga untuk dimintai keterangan. Mereka diduga terliabt

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News