Kantor Desa Banjir Darah, Mbak Sumiyati Terkapar, Suami Kabur

jpnn.com, OGAN ILIR - Kantor Desa Belanti, Tanjung Raja, Ogan Ilir, mendadak banjir darah. Sumiyati (42) langsung tumbang ke lantai.
Peristiwa mengerikan itu terjadi pada 29 Agustus kemarin. Sumiyati menerima sabetan senjata tajam dari suaminya sendiri, Surono (45).
Pasangan suami istri itu adalah warga Dusun II, RT 05, RW 02, Desa Belanti, Kecamatan Tanjung Raja, Kabupaten Ogan Ilir.
Menurut Kapolsek Tanjung Raja AKP Halim Kesumo, kronologi kejadian berawal ketika Ketua RT 04 Desa Belanti mengajak pasutri itu bertemu di kantor desa untuk bermediasi.
Saat proses mediasi, pelaku bertanya kepada korban.
“Pelaku bertanya 'cak mane tobo ikak (bagaimana kita ini?). Dan korban menjawab 'sampai sikak bae' (sampai sini saja). Mendengar jawaban itu, pelaku langsung emosi dan menusuk korban dengan pisau," ucap AKP Halim menjelaskan, Rabu (31/8).
Ada empat tusukan yang diterima korban, di belakang pundak sebelah kiri, pinggang bagian depan sebelah kiri, paha sebelah kiri, dan paha sebelah kanan.
Pelaku yang melihat istrinya terkapar langsung melarikan diri.
Kantor Desa Belanti, Tanjung Raja, Ogan Ilir, mendadak banjir darah. Sumiyati (42) langsung tumbang ke lantai.
- Polisi Tembak Pelaku Penusukan di Denpasar Bali
- Sadis, 5 Pemuda Ini Tusuk Anggota Brimob, Korban Juga Dipukul
- Terlibat Duel, Teman Kerja Saling Tusuk di Jakarta Utara, Syahrul Tewas
- Gegara Suara Motor, 2 Pria di Tambora Jakbar Tikam Tetangga
- Polisi Ungkap Motif Penusukan di Depan Kampus UNP, Korban Tewas
- 2 Warga Semarang Jadi Korban Penusukan Oknum Prajurit TNI