Kantor Desa Mirip Hotel, Mewah, Diakui Lawan Politik, Uangnya dari Mana?

Beberapa kali proses pembangunannya pun mandeg lantaran ketiadaan dana. Lalu dikebut ketika dia mendapat cukup modal untuk melanjutkan pekerjaan.
“Kalau ditanya uangnya dari mana saya juga bingung. Serius, saya sendiri lupa sudah habis berapa duit. Tapi rejeki ada saja. Insyaallah duit halal. Bukan korupsi, apalagi makan hak orang lain,” tegasnya.
Beruntungnya, ungkap dia, niatnya untuk memberikan karya terbaik bagi masyarakat Desa Cipancuh ini didukung banyak pihak.
Termasuk para pemilik toko material bahan bangunan yang sukarela barangnya diutang dengan jaminan kepercayaan.
“Alhamdulillah, teman-teman yang punya toko material percaya banget sama saya. Diperbolehkan utang, bayarnya nyicil kalau lagi ada duit,” katanya sembari tertawa.
Kuwu ke-13 yang akrab disapa Ki Ageng Cipancuh yang selau tampil low profile ini ini mengungkapkan, aksi nekatnya membangun kantor desa mewah ini bukan tanpa sebab.
Bermula dari cibiran lawan-lawan politiknya semasa proses pemilihan kuwu dulu yang meragukan komitmennya untuk membangun desa. Ini mengingat saat itu dia adalah calon incumbent alias petahana.
“Biasanya kan begitu, kalau sudah jabat lalu nyalon lagi malah kerjanya mlempem. Nah kita buktikan, bahwa itu salah. Justru di periode kedua inilah, pembangunan digenjot habis untuk menjadi kenang-kenangan dan kebanggan bagi masyarakat Desa Cipancuh,” tegas Wawan.
Wawan, Kuwu (Kepala Desa) Cipancuh, Kecamatan Haurgeulis, Indramayu, Jabar, nekat merombak total kantor desa. Modal awal dari penjualan mobil pribadi
- Dugaan Kecurangan, Tiga Kepala Desa Kabupaten Banggai Dilaporkan ke Bawaslu
- KPK Periksa Satori dan Kepala Desa di Cirebon Terkait Kasus Dana CSR di BI
- BM PAN Apresiasi Upaya Mendes Yandri Melakukan Penguatan Desa
- Mendes Yandri: Laporkan Kades yang Diduga Menyelewengkan Dana Desa, Jangan Dilindungi
- Puluhan Perangkat Desa di Rejang Lebong Lulus Seleksi PPPK 2024
- Mendes Yandri Sebut Dana Desa 2025 Difokuskan untuk Atasi Kemiskinan hingga Stunting