Kantor Greenpeace Dilempari Bangkai Tikus dan Telur Busuk
Kamis, 01 November 2012 – 20:37 WIB
Sebelumnya, massa Bergerak juga menggelar aksi demo di depan Kedubes AS. Massa mengutuk seruan boikot The Walt Disney Company terhadap produk kehutanan Indonesia. Sebagai balasannya, massa mengajak boikot balik produk Disney, yang notabene milik orang Yahudi AS. Aksi ini juga merupakan bentuk solidaritas terhadap penderitaan rakyat Palestina. Pasalnya, Disney ditengarai adalah salah satu sponsor zionis Israel. “Sebagai negera berdaulat, pemerintah Indonesia juga harus bersikap tegas dan menyerukan boikot terhadap produk Disney,” tegas Hanafi Aksara.
Massa menuntut RAN dan Disney meminta maaf kepada rakyat dan bangsa Indonesia yang dimuat dalam 10 media nasional dan 10 media luar negeri. Jika tuntutan diabaikan, massa akan mensweeping produk-produk Disney dan memburu aktivis RAN.
Dalam aksinya, massa membentangkan spanduk dan poster anti zionis Yahudi. Antara lain bertuliskan ‘Boikot Produk Disney = Jihad Melawan Zionis’, ‘Sweeping Produk Disney’, ‘Setan Yahudi Ingin Kuasai NKRI’.
Diketahui, Disney menghentikan pasokan bahan baku dari Indonesia menyusul kampanye hitam LSM internasional Rainforest Action Network (RAN). Namun, kuat dugaan, boikot produk kehutanan Indonesia tersebut hanya akal-akalan Disney dan RAN. Aksi RAN dan Disney jelas bermotif perang dagang yang bertujuan mematikan perekonomian Indonesia. (jpnn)
JAKARTA - Massa yang tergabung dalam Barisan Rakyat Buruh Mahasiswa Ganyang Imperialisme Asing (Bergerak) melempari Kantor Greenpeace dengan telur
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS