Kantor Konsulat India Jadi Sasaran Bom Bunuh Diri
jpnn.com - KABUL - Jelang Hari Raya Idul Fitri, situasi di kawasan Timur Tengah justru memanas. Setelah pemerintah Amerika Serikat memutuskan untuk menutup sementara kantor perwakilannya di wilayah tersebut akibat ancaman Al-Qaeda, hari ini, Sabtu (3/8), kantor Konsulat India di Afghanistan jadi sasaran bom.
Kantor Konsulat India di Kota Jalalabad, Nangarhar tidak jauh dari perbatasan Pakistan diserang oleh 3 orang pelaku bom bunuh diri. Setidaknya 9 orang warga sipil, 3 di antaranya anak-anak meninggal dunia akibat serangan ini. Tidak ada warga negara India maupun staf konsuler yang jadi korban.
Kepala Polisi Provinsi Nangarhar, Masum Khan Hashimi mengatakan ketiga pelaku menggunakan mobil dan berhenti di pos penjagaan di gerbang kantor konsulat. Tiba-tiba dua orang diantaranya keluar dari mobil mengenakan rompi bom.
Melihat hal ini personel polisi yang bertugas menjaga kantor tersebut langsung melepas tembakan. Saat itulah pelaku meledakan bom yang berada di dalam mobil.
Pemerintah India melalui akun Twitter Kedutaan Besar Kabul telah membuat pernyataan terkait peristiwa ini.
"Serangan pengecut semacam ini tidak akan membuat India mengurungkan niat membantu rekonstruksi dan pembangunan sahabat kami Afghanistan," tulis akun Twitter tersebut.
Ini bukan kali pertama India menjadi target ekstrimis Afghanistan dalam beberapa tahun terakhir. Beberapa kelompok militan menganggap pemerintah India sebagai perpanjangan kepentingan Barat di negara Timur Tengah itu.
Pada tahun 2010, dua guest house yang kerap disinggahi warga India di Kabul diserang. Enam orang warga negara India tewas dalam peristiwa ini.
KABUL - Jelang Hari Raya Idul Fitri, situasi di kawasan Timur Tengah justru memanas. Setelah pemerintah Amerika Serikat memutuskan untuk menutup
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina
- Wapres Sara Duterte Digugat Pidana oleh Kepolisian Filipina
- Rawhi Fattuh Jadi Calon Kuat Presiden Palestina, Siapakah Dia?
- Mahmoud Abbas Keluarkan Dekrit Demi Penggantinya di Jabatan Presiden Palestina
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan