Kantor Lembaga Adat Sumuri, Simbol Perlindungan Hak Masyarakat Lokal

Kantor Lembaga Adat Sumuri, Simbol Perlindungan Hak Masyarakat Lokal
Bupati Petrus Kasihiw bersama Masyarakat Adat Sumuri. Foto: dok LMA

Dia berharap masyarakat bisa bersabar, karena anggaran untuk pembangunan Sumuri masuk pada  rancangan 2021. Pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah daerah merupakan pembangunan yang dilakukan secara berkala dan tepat sasaran.

"Pembangunan infrastruktur untuk Sumuri ini sudah ada dalam agenda, harusnya tahun 2020 ini sudah berjalan, tetapi Covid yang kemudian menunda agenda itu. Tetapi jangan khawatir, tahun 2021 pembangunan di sini akan jalan, salah satunya yang sudah berdiri, itu Puskesmas bertaraf nasional di kampung ini kan? Itu untuk kita semua," katanya.

"Kami juga akan membangun Pelabuhan di Tofoi, supaya apa? Supaya geliat perekonomian di daerah sini bisa berjalan. Doakan saja semua lancar. Ini negeri tempat saya dilahirkan. Ibu saya asli dari suku Sumuri, maka Sumuri pun tidak mungkin saya lewatkan," imbuhnya yang disambut dengan gemuruh tepuk tangan dari masyarakat.

Dengan adanya Kantor Lembaga Adat Sumuri ini, diharapkan segala permasalahan yang terjadi dalam masyarakat, bisa diselesaikan secara adat.

Ini merupakan demokrasi suku yang dipegang sebagai nilai pada masyarakat Papua umumnya. Hadirnya Kantor LMA ini, diharapkan perlindungan terhadap hak-hak adat masyarakat bisa juga terus didorong sampai ke tingkat pemerintah provinsi. (flo/jpnn)

Melalui Kantor Lembaga Adat Sumuri ini diharapkan segala permasalahan yang terjadi dalam masyarakat bisa diselesaikan secara adat istiadat.


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News