Kantor Polisi Australia Diserang, 1 Tewas
jpnn.com - SYDNEY - Kantor polisi Quakers Hill, New South Wales, Australia diserang pria tak dikenal, Selasa (19/1) kemarin. Pelaku yang berusia sekitar 40-an itu beraksi dengan pisau besar itu terpaksa ditembak mati, sebelum melukai petugas.
Hingga berita ini diturunkan, identitas maupun motif pelaku belum diketahui. "Kami masih berusaha mengetahui identitasnya, baru kemudian berbicara pada keluarganya,’’ ujar Asisten Komisioner Polisi Quakers Hill, Denis Clifford.
Clifford menjelaskan, pelaku datang ke kantor polisi sekitar pukul 10.40 waktu setempat. Dia membawa pisau berukuran besar, lantas mencoba menyerang petugas. Sempat terjadi konfrontasi sengit antara pelaku dan petugas. Namun, tampaknya, pelaku salah memilih mangsa. Sebab, dia berhadapan dengan polisi senior yang sudah memiliki pengalaman 24 tahun. Dia terpojok sebelum akhirnya ditembak di bagian atas tubuhnya.
Pelaku mengalami luka parah. Pertolongan pertama sempat dilakukan sebelum ambulans datang. Sayangnya, nyawanya tidak tertolong. Polisi yang berkonfrontasi dengan pelaku tidak mengalami luka sama sekali. Setelah kejadian itu, kantor polisi Quakers Hill ditutup untuk sementara. Pelayanan dilakukan dengan bus keliling milik kepolisian.
"Tidak ada indikasi bahwa ini berhubungan dengan teroris. Untuk saat ini, kami masih belum mengetahui kenapa pria ini (pelaku) datang ke sini dan mengapa terjadi konfrontasi,’’ tegas Clifford. (AFP/Reuters/ABC News/sha/c20/ami/adk/jpnn)
SYDNEY - Kantor polisi Quakers Hill, New South Wales, Australia diserang pria tak dikenal, Selasa (19/1) kemarin. Pelaku yang berusia sekitar 40-an
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Trump Berambisi Rampas Terusan Panama, Begini Reaksi China
- Donald Trump Berkuasa Lagi, Jenis Kelamin Bakal Jadi Urusan Negara
- Batal Bertemu, PM Malaysia Ungkap Kondisi Kesehatan Prabowo
- Momen Erdogan Walk Out saat Presiden Prabowo Berpidato dalam Forum KTT D-8
- Dokter Asal Arab Saudi Pelaku Serangan yang Menewaskan 2 Orang di Pasar Natal
- Pengelolaan Perbatasan RI-PNG Jadi Sorotan Utama di Sidang ke 38 JBC