Kantor Staf Presiden Luncurkan Aplikasi Sejiwa, Buat Apa?

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengungkapkan berdasarkan data Asosiasi Perempuan Indonesia Untuk Keadilan (Apik), angka kekerasan dalam rumah tangga alias KDRT meningkat di tengah pandemi virus corona.
Bahkan menurut Moeldoko, kekerasan tersebut juga meningkat di negara-negara lain.
Oleh karena itu, Moeldoko menyatakan pihaknya meluncurkan aplikasi layanan Psikologi Untuk Sehat Jiwa alias Sejiwa.
Moeldoko menilai aplikasi ini sangat penting untuk masyarakat menghadapi situasi yang tidak menentu, diperburuk oleh pemberitaan media sosial yang banyak menyesatkan.
"Untuk itu, kami harus mengambil inisiatif. Saya sudah sampaikan hal ini pada saat ratas. Alhamdulillah presiden menyetujui dan langsung kami rumuskan langkah-langkah berikutnya dan hari ini bisa meluncurkan Sejiwa," kata Moeldoko melalui telekonferensi, Rabu (29/4).
Moeldoko menerangkan, ancaman tekanan psikologi dibuktikan dengan banyaknya jumlah aduan dalam rumah tangga.
Apik, kata Moeldoko, melaporkan selama 16 Maret-30 maret 2020, terdapat 59 kasus kekerasan, perkosaan, pelecehan seksual, dan pornografi daring yang terjadi.
"Di antara kasus tersebut, 17 di antaranya adalah kasus KDRT. KDRT yang ternyata fenomena ini tidak hanya terjadi di Indonesia. Sekjen PBB menyatakan bahwa meningkatnya tekanan sosial akibat pandemi Covid-19 telah menyebabkan meningkatnya kasus KDRT pada perempuan dan anak-anak," kata dia.
Moeldoko bersyukur Presiden Jokowi menyetujui aplikasi Sejiwa yang merupakan inisiatif dari KSP.
- Kasus KDRT Viral di Bandung Naik ke Penyidikan
- Dugaan KDRT Wanita di Bandung, Polisi Ungkap Fakta Ini
- Yeremias Bisai Jadi Tersangka KDRT, Ini Cerita Istrinya
- Moeldoko: Masyarakat Ingin Berpindah ke Kendaraan Listrik, Karena..
- Lakukan Transformasi Layanan, ASDP dan KSP Bahas Penguatan Proyek Strategis Nasional
- Paula Verhoeven Mengaku Jadi Korban KDRT, Baim Wong Merespons Begini