Kantor Yayasan N7W Fiktif
Investigasi Tim Dubes RI di Swiss soal Vote Komodo
Kamis, 03 November 2011 – 04:56 WIB
Apa yang disampaikan Emmy salah? Dia menjawab dengan tegas jika Emmy dan siapa saja yang termasuk tim pemenangan tidak pernah ke museum itu berarti salah. Sebab, bisa jadi mereka hanya terbuai oleh dongeng para pemangku yayasan N7W yang menurutnya tidak jelas.
"Saya yakin Emmy tidak pernah ke sana langsung," ungkapnya. Djoko juga mengatakan saat mencari informasi tersebut, dia membawa sertifikat yang diberikan kepada pemerintah Indonesia. Hasilnya, sama saja. Tidak ada yang tahu dengan nama-nama di sertifikat itu, termasuk Bernard Weber.
Kejanggalan lain, sejak ramai-ramai masalah Komodo, Djoko Susilo juga sengaja menempatkan staf untuk mengawasi museum tersebut. Namun, setelah beberapa hari melakukan pengamatan, timnya tidak pernah menemukan seorang pun yang mengaku sebagai karyawan yayasan N7W. "Koran Anda punya virtual paper, tetapi tetap ada redaksinya kan," ucapnya membandingkan.
Karena itu, dia berharap agar pola pengiriman SMS dan menyetor sejumlah uang seperti license fee ke yayasan N7W. Kalau yayasan tersebut memang beritikad baik ingin member penghargaan, seharusnya tanpa bayar apapun. "Beri penghargaan boleh, tetapi kalau bayar tidak," tegasnya.
JAKARTA - Polemik terkait upaya membawa Pulau Komodo menjadi pemenang di The New Seven Wonders of the World (N7W) terus berlanjut. Kemarin (2/10),
BERITA TERKAIT
- Tidak Seluruh Honorer Lulus PPPK 2024, Sudah Diantisipasi, 3 Alasannya
- PWNU Jateng Sebut Pilkada Membuktikan Kedewasaan Politik Warga
- 5 Berita Terpopuler: Kenaikan Gaji Guru Honorer Bikin Penasaran, PNS dan PPPK Makin Makmur, Kontroversi Muncul
- Pererat Hubungan Antar-Negara, Perpustakaan Soekarno Garden Bakal Dibangun di Uzbekistan
- Polisi Tembak Mati Siswa SMKN 4 Semarang, Keluarga Korban Lapor ke Polda Jateng
- Begini Nasib Aipda R, Polisi yang Tembak Mati Siswa SMKN 4 Semarang