Kanwil Bea Cukai Sumbagbar Gandeng Eksportir

Dalam kondisi normal, katanya, PT Rajdular Brother dapat mengekspor maksimal 500 ton per bulannya.
Saat pandemi Covid-19 ini, dari April sampai Juli, perusahaan tidak melakukan kegiatan ekspor.
"Mulai dari Agustus berjalan kembali kegiatan ekspor namun belum maksimal, hanya lima puluh persen dari kondisi normal,” ujarnya.
Menurut dia, meskipun perusahaan ini termasuk yang kena dampak pandemi Covid-19, tidak terjadi pemutusan hubungan kerja terhadap para pegawainya.
Sementara itu, Yusmariza menjelaskan, dalam FGD yang digelar Bea Cukai Bengkulu dan dihadiri perwakilan dari Pelindo, Karantina Ikan, BPS, Kadin, GPEI, dan instansi terkait lainnya, membahas berbagai persoalan penting.
"Diharapkan setelah diselenggarakan acara tersebut, seluruh instansi terkait dapat bersinergi untuk bisa memaksimalkan potensi ekspor yang ada di eluruh Provinsi Bengkulu,” katanya.
Lebih lanjut Yusmariza berharap SIGER membuat eksportir membantu pemulihan ekonomi nasional.
“Dengan adanya program SIGER ini diharapkan para eksportir yang memiliki potensi tinggi untuk membantu pemulihan ekonomi nasional dapat berjalan dengan baik dalam melakukan kegiatan ekspor," katanya. (*/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
FGD membahas permasalahan, serta mencari solusi atas kendala perusahaan melakukan ekspor produk.
Redaktur & Reporter : Boy
- Keren! Plywood dan Blockboard Asal Temanggung Rambah Pasar Jepang dan Korea Selatan
- Bea Cukai Dorong Potensi Daerah ke Pasar Global dengan Gencar Sosialisasi Ekspor
- Perusahaan Rokok yang Mempertahankan Racikan Tradisional Ini Resmi Kantongi NPPBKC
- Dorong Efisiensi Ekspor Nasional, Bank Mandiri Hadirkan Solusi Digital untuk DHE SDA
- Bea Cukai Mataram Sosialisasikan Ketentuan Kepabeanan ke PMI
- Dampingi Komisi XI DPR saat Reses di Pasuruan, Dirjen Bea Cukai Askolani Sampaikan Ini