Kapal Api

Oleh Dahlan Iskan

Kapal Api
Dahlan Iskan.

Tahun 1981 Kapal Api sudah menjadi pemimpin pasar di Jatim. Tiga tahun kemudian sudah market leader di Indonesia. Sampai sekarang.

Sebuah kisah sukses yang panjang. Kapal Api awalnya hanya dari usaha rumah tangga. Yang dirintis ayah Sudomo. Di depan rumahnya di Jalan Panggung gang 9 Surabaya. 

Sang ayah awalnya tanam sayur. Di sebidang tanah di kampung Kedung Cowek. Surabaya Utara. Basisnya masyarakat Madura.

Tanah itu pun disewanya dari orang Madura. Sayur itu dijual ke pasar. Seringnya ke pasar itulah yang membuat sang ayah tahu banyak hal. Termasuk tahu tentang kopi.

Di depan rumahnya itu ada rumah kosong. Milik orang Arab. Yang sudah ditinggal kembali ke Arab. Rumah itu disewakan. Ada orang yang dipercaya mengurus rumah itu.

Di rumah orang Arab itulah sang ayah mulai menggoreng kopi. Lalu ditumbuk. Untuk dijual. Dengan cara dipikul. Keliling kampung Surabaya.

"Waktu itu jualan kopi bungkusnya kertas koran bekas," ujar Sudomo mengingat masa kecilnya. "Orang beli kopi hanya gram-graman. Dibungkus sesobek kertas koran pun sudah cukup," tambahnya.

Sudomo lahir di gang 9 itu. Di sebuah rumah sebesar 5 x 7 meter. Itulah wilayah Kampung Arab. Banyak juga orang Maduranya. "Teman sepermainan saya anak-anak Madura," katanya.

Sebuah kisah sukses yang panjang. Kapal Api awalnya hanya dari usaha rumah tangga. Yang dirintis ayah Sudomo. Di depan rumahnya di Jalan Panggung gang 9 Surabaya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News