Kapal Induk Disulap Jadi Hotel Mewah
Renovasi Telan Rp 13 M, Terima Tamu AKhir Tahun Ini
Minggu, 21 Agustus 2011 – 17:31 WIB
Semula Kiev dibeli Tiongkok dengan tujuan yang sama dengan Varyag. Yakni, dibangun ulang dan difungsikan lagi sebagai kapal induk. Karena Kiev sudah terlalu tua, Tiongkok memutuskan untuk tidak menggunakan bagi kepentingan militer.
Baca Juga:
Setelah Uni Soviet runtuh pada 1990-an, tiga kapal induknya yang tercanggih hanya dibiarkan teronggok di pelabuhan Kiev. Ketiganya adalah Varyag, Minsk, dan Kiev. Konflik internal muncul terkait dengan kepemilikan dan anggaran perawatan ketiga jenis kapal induk tersebut. Senjata dan mesin-mesinnya kemudian dipreteli militer Ukraina. Sebuah lainnya dijual ke sebuah perusahaan di Hongkong.
Pada 1996 kapal bekas Kiev dijual ke perusahaan Tiongkok dan kemudian menjadi bagian dari taman bernuansa militer di Kota Tianjin, sejak 2004. Sang pemilik, Binhai Aircraft Park (BAP) yakin bahwa kapal sepanjang 273 meter dan lebar 53 meter yang pernah berjaya di masanya tersebut akan menarik pengunjung dan memancing keingintahuan orang soal kapal induk.
"Pada awalnya, Tiongkok memang tidak memiliki kapal induk. Orang-orang pun menganggap kapal itu misterius dan penasaran atau ingin tahu," ungkap Marketing Manager BAP Liu Chang. "Meski kapal induk pertama Tiongkok sudah menjalani uji coba secara terbuka di laut, sangat sulit bagi masyarakat biasa untuk menyaksikannya. Saya rasa orang-orang bisa ke sini untuk menghapus perasaan penasaran mereka," tambahnya.
KAPAL INDUK Shi Lang bukan satu-satunya yang saat ini dimiliki Tiongkok. Sebuah kapal induk lain bekas milik Uni Soviet juga telah disulap Tiongkok
BERITA TERKAIT
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina
- Wapres Sara Duterte Digugat Pidana oleh Kepolisian Filipina
- Rawhi Fattuh Jadi Calon Kuat Presiden Palestina, Siapakah Dia?
- Mahmoud Abbas Keluarkan Dekrit Demi Penggantinya di Jabatan Presiden Palestina
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan